I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengkonsumsi buah dan sayur karena dimana buah dan sayur merupakan makanan yang sangat mudah ditemui dan mengandung banyak manfaat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Salah satu sayur yang banyak mengandung vitamin ataupun gizi adalah buah tomat. Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang. Adapun salah satu buah yang juga mengandung banyak manfaat yaitu buah pisang. Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi, dari hal inilah sehingga kita perlu melakukan sebuah pengamatan tentang buah dan sayur tersebut.
Sel adalah unit terkecil, fungsional, struktural, hereditas, produksi, dan kehidupan yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu membran, sitoplasma, dan inti. Membran atau plasmalemma menyelubingi sel dengan fungsi mengatur keluar mansuknya zat, menyampaikan atau menerima rangsang, dan strukturnya terdiri dari dua lapisan lipoprotein yang diantara molekul terdapat pori.
Peranan membran dalam aktivitas seluler yaitu mengatur keluar masuknya bahan antara sel dengan lingkungannya, antara sel dengan organel-organelnya. Selain itu membran juga berperan dalam metabolisme sel.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap permeabilitas sel pada buah dan sayuran.
Kegunaan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana permebilitas buah dan sayur dan hal-hal yang memepengaruhi permeabilitas buah dan sayur tersebut.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Permebealitas adalah suatu sifat atau kemampuan dari suatu membrane untuk dapat dilewati oleh suatu zat. Membrane da yang bersifat impermeabel atau permeabel terhadap suatu zat tertentu, tetapi inpermeabel untuk zat lain, membrane yang demikian disebut membrane semipermeabel atau deferensial permeable. Fungsi membrane pada dasarnya adalah mengatur lalulintas molekul air dan ion atau senyawa yang terlarut dalam air untuk keluar masuknya sel atau organel-organel sel. Walaupun membrane tidak sepenuhnya bersifat semipermeabel, tetapi tetap saja molekul – molekul air akan lebih leluasa untuk menembus membrane dibandingkan ion-ion atau senyawa lain (Anonim 2013).
Dinding sel sebagian besar berdiri dari sellulose yang permeable terhadap air dan molekul-molekul lainnya dengan bentuk dan besar bermacam-macam. Protoplasma berfungsi sebagai membran semi permiable sehingga hanya air dan beberapa molekul-molekul kecil saja yang dapat melewatinya, sedangkan vakuola selain mengandung air juga mengandung komponen-komponen yang larut dan bahan koloida misalnya gula, asam, garam, asam-asam amino, vitamin-vitamin, pigmen-pigmen yang larut air dan sebagainya. Oleh karena itu sewaktu sayuran atau bagian dari suatu tanaman masih melekat di pohon, terdapat keseimbangan antara cairan di dalam dan di luar sel sehingga turgor masih normal dan tekstur atau keteguhan tetap. Sebagai contoh misalnya jika ruang antar sel hanya terdiri dari air atau cairan dengan konsentrasi yang rendah, maka air akan masuk dari ruang antar sel ke dalam sel (Anonim 2013).
Suatu membran tetap berwujud fluida begitu suhu turun, hingga akhirnya pada beberapa suhu kritis, fosfolipid mengendap dalam suatu susunan yang rapat dan membrannya membeku, tak ubahnya seperti minyak babi yang membentuk kerak lemak ketika lemaknya mendingin. Suhu beku membran tergantung pada komposisi lipidnya. Membran tetap berwujud fluida pada suhu yang lebih rendah jika membran itu mengandung banyak fosfolipid dengan ekor hidrokarbon tak jenuh. Karena adanya kekusutan di tempat ikatan gandanya, hidrokarbon tak jenuh tidak tersusun serapat hidrokarbon. (Anonim 2013).
Ada beberapa perbedaan besar antara karakter permeabilitas pada tanaman yang berbeda tetapi mempunyai prinsip umum yang sama. Salah satu faktanya adalah komposisi relatif dari daerah lipid dan area penjaringan terhadap permeabilitas yang berbeda dari tiap tanaman. Pada Chara, permeabilitas diatur oleh solubilitas lipid pada penyerapan larutan. Sedangkan pada Beggiataa, ukuran merupakan penentu paling utama. Pada tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki sifat permeabilitas yang sama dengan Chara, solubilitas lipid merupakan faktor dominan penyerapan walaupun perbedaan kuantitatif dapat diperhitungkan pada angka penyerapan. (Anonim 2013).
Model membran uap merupakan contoh membran semipermeabel yang sejati, padahal semua membran pada tumbuhan harus dapat melewatkan linarut tertentu saja. Membran seperti itu dikatakan bersifat permeabel diferensial, tidak lagi disebut semi permeabel sejati. Meskipun membran hidup bersifat permeabel terhadap pelarut maupun linarut, tapi umumnya jauh lebih permeabel terhadap pelarut (Anonim 2013).
A. KOMODITI MANGGA
Tanaman mangga merupakan tanaman buah yang mempunyai potensi yang tinggi untuk mensejahterakan masyarakat pertanian pada umumnya karena mempunyai tingkat keragaman genetic yang tinggi. Sesuai dengan agroklimat Indonesia dan disukai segenap masyarakat. Kandungan gizinya, buah mangga mempunyai komposisi gizi yang cukup lengkap, terutama vitamin A dan vitamin C, serta mineral yang sangat berguna untuk menangkal radikal-radikal bebas yang membahayakan tubuh manusia. Hanya saja, buah mangga termasuk komoditas pertanian yang mudah mengalami karusakan (perishable). Hal ini dikarenakan setelah mengalami proses pemanenan, buah mangga masih melakukan aktivitas respirasi, yang mengakibatkan adanya perubahan fisik, kimia, dan biokimia, sehingga akhirnya tidak layak untuk dikomsumsi (Pantastico, 1986).
`Menurut anonim (2013) manfaat dari buah mangga yaitu :
1. Sumber antioksidan Di dalam buah mangga terdapat sumber beta-karoten, vitamin C dan kalium. Beta-karoten adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A (zat gizi yang penting untuk fungsi retina). Beta-karoten (dan vitaminC) juga tergolong antioksidan, senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena dapat menetralkan radikal bebas.
2. Kandungan vitamin c yang tinggi Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.
3. kandungan kalium yang melimpah Kalium terdapat melimpah pada mangga. Tiap 100 gram mangga terkandung kalium sebesar 189 mg. Dengan mengkonsumsi sebuah mangga harum manis ukuran sangat kecil (minimal 250 gram), atau sebuah mangga gedong ukuran sedang (200-250 g), kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi.
4. Membantu pencernaan Mangga memiliki enzim pencernaan yang dapat membantu pemecahan protein serta membantu proses pencernaan.
5. Baik untuk ingatan Glutamin terdapat di dalam buah mangga. Glutamin ini merupakan senyawa yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan memori.
2.2. KOMODITI PARE
Peria adalah sejenis tumbuhan merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Peria tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar. Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak serta batangnya berusuk isma.Daun tunggal, bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bulat panjang, dengan panjang 3,5 - 8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung, serta warnanya hijau tuaBunga merupakan bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, mahkotanya berwarna kuning.Buahnya bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan tiga daun buah (Anonim 2013).
Menurut anonim (2013) manfaat dari pare untuk kesehatan yaitu :
• Pare telah digunakan oleh masyarakat Asia dan penduduk asli Amerika untuk waktu yang lama sebagai obat diabetes, untuk mencegah campak, malaria, hepatitis, menyingkirkan cacing dan parasit, sebagai obat kuat (afrodisiak), serta sebagai obat anti inflamasi untuk penyembuhan luka dan bisul. Di Jamaika, daun pare diolah menjadi teh, yang membantu mengurangi masalah pencernaan dan sembelit. Di Filipina, daun pare sering digunakan untuk mengobati batuk pada anak-anak.
• Buahnya yang mengandung Albiminoid,karbohidrat dan zat warna Daunnya mengandung zat pahit, minyak lemak, asam dammar, protein, besi, kalsium, fosfor, vitamin A, B1 dan C yang terkandung dalam buah pare, bermanfaat untuk menjaga kecantikan kulit. Yaitu menjaga kerusakan kulit yang diakibatkan oleh sengatan utra violet. Ini berarti buah pare dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Sementara akarnya mengandung asam momordial dan asam aleonolat. Sedangkan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.
• Buah pare mengandung setidaknya tiga senyawa bioaktif yang berbeda: charantin, peptida mirip insulin dan alkaloid, yang memiliki kemampuan untuk menurunkan tingkat gula darah dalam tubuh. Sebuah penelitian oleh Institut Jawaharlal Nehru, India, telah membuktikan bahwa buah pare meningkatkan sensitivitas insulin. Mengkonsumsi 100 mg buah pare menghasilkan efek sebanding dengan 2,5 mg obat anti-diabetes glibenclamide. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah ketiga senyawa tersebut bekerja simultan atau apakah senyawa yang satu lebih efektif daripada yang lain.
• Tes laboratorium menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam pare mungkin efektif untuk mengobati infeksi HIV. Dalam sebuah uji klinis awal, ekstrak pare menunjukkan beberapa manfaat pada orang yang terinfeksi HIV (Zhang, 1992). Pare juga berpotensi menjadi immunomodulator. Sebuah uji klinis lain menemukan bukti terbatas bahwa pare dapat meningkatkan fungsi sel-sel kekebalan pada penderita kanker, tetapi hal ini perlu diverifikasi dan dikuatkan penelitian lain. Jika terbukti benar, ini adalah cara lain pare bisa membantu penderita HIV/AIDS. Tak berlebihan kiranya,jika para ahli di dunia medis optimis dalam 10 tahun kedepan, bakal ditemukan obat untuk memerangi HIV-AIDS.
• Buah pare dapat menjadi penangkal sel kanker. Hal ini telah dibuktikan dalam suatu penelitian di Jepang. Dalam penelitian tersebut, digunakan beberapa tikus yang diinjeksi sel kanker kemudian diinjeksi dengan ekstrak buah pare. Setelah mereka mengamati perkembangan sel kanker dalam tubuh tikus tersebut, hasilnya menampakkan bahwa sel kanker yang di injeksi berhenti berkembang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan manfaat buah pare sebagai penangkal sel kanker. Manfaat ini dapat diperoleh karena pare mengandung zat lesichin yang dapat meningkatkan kekebalan untuk menangkal perkembangan sel kanker. Tidak hanya itu, buah pare juga memiliki kandungan beberapa zat yang dapat mencegah sel kanker. Sehingga bagi Anda yang bukan penderita kanker dapat mengonsumsi buah pare untuk mencegah serangan kanker.
• Bagian pare yang memiliki kashiat antara lain: Pare yang masih muda digunakan sebagai obat diabetes, gangguan pencernaaan, obat malaria, penyakit kuning dan bronkhitis. Daun pare juga tidak kalah penting dengan buahnya. Beberapa manfaat daun pare, diantaranya dapat menyembuhkan batuk, menurunkan panas, mematikan cacing kremi, mengobati bisul, dan bermanfaat juga untuk membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan. Selain buah dan daunnya, bagian pare yang juga bermanfaat untuk mengobati penyakit, adalah akarnya. Akar pare berkasiat untuk mengobati disentri amuba dan wasir. Biji pare sendiri, merupakan atioksidan yang cukup kuat yang dapat menghambat pembentukan sel kanker dan mencegah penuaan dini.
III.METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu dilaksanakanya praktikum ini yaitu pada hari Kamis tanggal 18 April 2013 pukul 08.30 Wita. Dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu di Laboratorium Ilmu Teknologi Benih, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu buah mangga, dan sayur peria, dan air, sedangkan alat yang digunakan yaitu timbangan, pisau atau silet, dan cawan petridish.
3.3 Prosedur Pelaksanaan
Bahan diiris melintang 1 cm
Lalu ditimbang
Rendam dalam petridish yang berisi air selama 15 menit
Angkat bahan dan timbang, ulangi prosedur nomor 3 dan 4 sampai mencapai
berat konstan
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Pengamatan permeabilitas buah pisang dan sayur tomat
Jenis tanaman Berat awal Berat rendaman 1 Berat rendaman 2
Peria 0.5 gr 0.8 gr 0.85 gr
Mangga 2 gr 8 gr 21. gr
Sumber : data primer yang telah diolah 2013
4.2 Pembahasan
Pada pengamatan kali ini digunakan bahan seperti buah mangga dan sayuran seperti peria. Pada bahan ini dipotong melintang sebesar 1 cm, kemudian merendamnya kedalam air sampainya didapatkan berat konstan. Berat awal atau berat peria sebelum direndam sebanyak 0.5 gr sedangkan berat awal atau berat buah mangga sebelum direndam yaitu sebesar 2 gr. Berat untuk pada perendaman pertama peria yaitu sebesar 0.8 gr sedangkan untuk pada perendaman pertama buah mangga yaitu sebesar 8 gr. Dan yang terakhir adalah berat pada perendaman yang kedua untuk peria yaitu sebesar 0.85 gr sedangkan pada perendaman yang kedua untuk buah mangga yaitu sebesar 21 gr.
Dari hal diatas semuanya dipengaruhi oleh sifat permeabilitas dari masing-masing tanaman baik itu berupa tanaman sayuran maupun tanaman buah-buahan. Seperti yang ada pada Anonim (2013) menyatakan bahwa sifat penyerapan suatu tanaman atau sifat permeabilitas tanaman tergantung dari jenis tanamannya.
V.PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa,
Berat awal atau berat buah pisang sebelum direndam yaitu 2 gr, sedangkan pada peria yaitu sebesar 0.5 gr.
Berat setelah perendaman pertama untuk buah mangga yaitu sebesar 8 gr, sedangkan pada peria yaitu sebesar 0.8 gr.
Berat setelah perendaman kedua untuk buah mangga yaitu sebesar 21 gr, sedangkan untuk peria yaitu sebesar 0.85 gr.
5.2 Saran
Sebaiknya mahasiswa betul-betul memenuhi atau melaksanakan prosedur percobaan yang telah ditentukan, karena banyak mahasiswa tidak tepat waktu pada saat perendaman. Dan diharapkan agar buah maupun sayur yang dibawa tidak dalam keadaan rusak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013.Permeabilitas Sel. http://renaex.blogspot.com/2011/04/permeabilitas-sel.html.diakses pada tanggal 3 April 2012.
Anonim, 2013. Fisiologi Hewan Difusi Osmosis dan Imbibisi.http://bemtadrisbiologi
.blogspot.com/2010/06/fisiologi-hewan-difusi-osmosis-imbibisi.html. diakses pada tanggal 3 April 2012.
Pantastico, E.B. 1986. Postharvest Phyisiology, Handling and Utilization of Tropical and Subtropical Fruits and Vegetables. The Avi Publishing Company, Inc. Westport, Conecticut.
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengkonsumsi buah dan sayur karena dimana buah dan sayur merupakan makanan yang sangat mudah ditemui dan mengandung banyak manfaat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Salah satu sayur yang banyak mengandung vitamin ataupun gizi adalah buah tomat. Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang. Adapun salah satu buah yang juga mengandung banyak manfaat yaitu buah pisang. Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi, dari hal inilah sehingga kita perlu melakukan sebuah pengamatan tentang buah dan sayur tersebut.
Sel adalah unit terkecil, fungsional, struktural, hereditas, produksi, dan kehidupan yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu membran, sitoplasma, dan inti. Membran atau plasmalemma menyelubingi sel dengan fungsi mengatur keluar mansuknya zat, menyampaikan atau menerima rangsang, dan strukturnya terdiri dari dua lapisan lipoprotein yang diantara molekul terdapat pori.
Peranan membran dalam aktivitas seluler yaitu mengatur keluar masuknya bahan antara sel dengan lingkungannya, antara sel dengan organel-organelnya. Selain itu membran juga berperan dalam metabolisme sel.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap permeabilitas sel pada buah dan sayuran.
Kegunaan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana permebilitas buah dan sayur dan hal-hal yang memepengaruhi permeabilitas buah dan sayur tersebut.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Permebealitas adalah suatu sifat atau kemampuan dari suatu membrane untuk dapat dilewati oleh suatu zat. Membrane da yang bersifat impermeabel atau permeabel terhadap suatu zat tertentu, tetapi inpermeabel untuk zat lain, membrane yang demikian disebut membrane semipermeabel atau deferensial permeable. Fungsi membrane pada dasarnya adalah mengatur lalulintas molekul air dan ion atau senyawa yang terlarut dalam air untuk keluar masuknya sel atau organel-organel sel. Walaupun membrane tidak sepenuhnya bersifat semipermeabel, tetapi tetap saja molekul – molekul air akan lebih leluasa untuk menembus membrane dibandingkan ion-ion atau senyawa lain (Anonim 2013).
Dinding sel sebagian besar berdiri dari sellulose yang permeable terhadap air dan molekul-molekul lainnya dengan bentuk dan besar bermacam-macam. Protoplasma berfungsi sebagai membran semi permiable sehingga hanya air dan beberapa molekul-molekul kecil saja yang dapat melewatinya, sedangkan vakuola selain mengandung air juga mengandung komponen-komponen yang larut dan bahan koloida misalnya gula, asam, garam, asam-asam amino, vitamin-vitamin, pigmen-pigmen yang larut air dan sebagainya. Oleh karena itu sewaktu sayuran atau bagian dari suatu tanaman masih melekat di pohon, terdapat keseimbangan antara cairan di dalam dan di luar sel sehingga turgor masih normal dan tekstur atau keteguhan tetap. Sebagai contoh misalnya jika ruang antar sel hanya terdiri dari air atau cairan dengan konsentrasi yang rendah, maka air akan masuk dari ruang antar sel ke dalam sel (Anonim 2013).
Suatu membran tetap berwujud fluida begitu suhu turun, hingga akhirnya pada beberapa suhu kritis, fosfolipid mengendap dalam suatu susunan yang rapat dan membrannya membeku, tak ubahnya seperti minyak babi yang membentuk kerak lemak ketika lemaknya mendingin. Suhu beku membran tergantung pada komposisi lipidnya. Membran tetap berwujud fluida pada suhu yang lebih rendah jika membran itu mengandung banyak fosfolipid dengan ekor hidrokarbon tak jenuh. Karena adanya kekusutan di tempat ikatan gandanya, hidrokarbon tak jenuh tidak tersusun serapat hidrokarbon. (Anonim 2013).
Ada beberapa perbedaan besar antara karakter permeabilitas pada tanaman yang berbeda tetapi mempunyai prinsip umum yang sama. Salah satu faktanya adalah komposisi relatif dari daerah lipid dan area penjaringan terhadap permeabilitas yang berbeda dari tiap tanaman. Pada Chara, permeabilitas diatur oleh solubilitas lipid pada penyerapan larutan. Sedangkan pada Beggiataa, ukuran merupakan penentu paling utama. Pada tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki sifat permeabilitas yang sama dengan Chara, solubilitas lipid merupakan faktor dominan penyerapan walaupun perbedaan kuantitatif dapat diperhitungkan pada angka penyerapan. (Anonim 2013).
Model membran uap merupakan contoh membran semipermeabel yang sejati, padahal semua membran pada tumbuhan harus dapat melewatkan linarut tertentu saja. Membran seperti itu dikatakan bersifat permeabel diferensial, tidak lagi disebut semi permeabel sejati. Meskipun membran hidup bersifat permeabel terhadap pelarut maupun linarut, tapi umumnya jauh lebih permeabel terhadap pelarut (Anonim 2013).
A. KOMODITI MANGGA
Tanaman mangga merupakan tanaman buah yang mempunyai potensi yang tinggi untuk mensejahterakan masyarakat pertanian pada umumnya karena mempunyai tingkat keragaman genetic yang tinggi. Sesuai dengan agroklimat Indonesia dan disukai segenap masyarakat. Kandungan gizinya, buah mangga mempunyai komposisi gizi yang cukup lengkap, terutama vitamin A dan vitamin C, serta mineral yang sangat berguna untuk menangkal radikal-radikal bebas yang membahayakan tubuh manusia. Hanya saja, buah mangga termasuk komoditas pertanian yang mudah mengalami karusakan (perishable). Hal ini dikarenakan setelah mengalami proses pemanenan, buah mangga masih melakukan aktivitas respirasi, yang mengakibatkan adanya perubahan fisik, kimia, dan biokimia, sehingga akhirnya tidak layak untuk dikomsumsi (Pantastico, 1986).
`Menurut anonim (2013) manfaat dari buah mangga yaitu :
1. Sumber antioksidan Di dalam buah mangga terdapat sumber beta-karoten, vitamin C dan kalium. Beta-karoten adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A (zat gizi yang penting untuk fungsi retina). Beta-karoten (dan vitaminC) juga tergolong antioksidan, senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena dapat menetralkan radikal bebas.
2. Kandungan vitamin c yang tinggi Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.
3. kandungan kalium yang melimpah Kalium terdapat melimpah pada mangga. Tiap 100 gram mangga terkandung kalium sebesar 189 mg. Dengan mengkonsumsi sebuah mangga harum manis ukuran sangat kecil (minimal 250 gram), atau sebuah mangga gedong ukuran sedang (200-250 g), kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi.
4. Membantu pencernaan Mangga memiliki enzim pencernaan yang dapat membantu pemecahan protein serta membantu proses pencernaan.
5. Baik untuk ingatan Glutamin terdapat di dalam buah mangga. Glutamin ini merupakan senyawa yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan memori.
2.2. KOMODITI PARE
Peria adalah sejenis tumbuhan merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Peria tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar. Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak serta batangnya berusuk isma.Daun tunggal, bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bulat panjang, dengan panjang 3,5 - 8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung, serta warnanya hijau tuaBunga merupakan bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, mahkotanya berwarna kuning.Buahnya bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan tiga daun buah (Anonim 2013).
Menurut anonim (2013) manfaat dari pare untuk kesehatan yaitu :
• Pare telah digunakan oleh masyarakat Asia dan penduduk asli Amerika untuk waktu yang lama sebagai obat diabetes, untuk mencegah campak, malaria, hepatitis, menyingkirkan cacing dan parasit, sebagai obat kuat (afrodisiak), serta sebagai obat anti inflamasi untuk penyembuhan luka dan bisul. Di Jamaika, daun pare diolah menjadi teh, yang membantu mengurangi masalah pencernaan dan sembelit. Di Filipina, daun pare sering digunakan untuk mengobati batuk pada anak-anak.
• Buahnya yang mengandung Albiminoid,karbohidrat dan zat warna Daunnya mengandung zat pahit, minyak lemak, asam dammar, protein, besi, kalsium, fosfor, vitamin A, B1 dan C yang terkandung dalam buah pare, bermanfaat untuk menjaga kecantikan kulit. Yaitu menjaga kerusakan kulit yang diakibatkan oleh sengatan utra violet. Ini berarti buah pare dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Sementara akarnya mengandung asam momordial dan asam aleonolat. Sedangkan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.
• Buah pare mengandung setidaknya tiga senyawa bioaktif yang berbeda: charantin, peptida mirip insulin dan alkaloid, yang memiliki kemampuan untuk menurunkan tingkat gula darah dalam tubuh. Sebuah penelitian oleh Institut Jawaharlal Nehru, India, telah membuktikan bahwa buah pare meningkatkan sensitivitas insulin. Mengkonsumsi 100 mg buah pare menghasilkan efek sebanding dengan 2,5 mg obat anti-diabetes glibenclamide. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah ketiga senyawa tersebut bekerja simultan atau apakah senyawa yang satu lebih efektif daripada yang lain.
• Tes laboratorium menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam pare mungkin efektif untuk mengobati infeksi HIV. Dalam sebuah uji klinis awal, ekstrak pare menunjukkan beberapa manfaat pada orang yang terinfeksi HIV (Zhang, 1992). Pare juga berpotensi menjadi immunomodulator. Sebuah uji klinis lain menemukan bukti terbatas bahwa pare dapat meningkatkan fungsi sel-sel kekebalan pada penderita kanker, tetapi hal ini perlu diverifikasi dan dikuatkan penelitian lain. Jika terbukti benar, ini adalah cara lain pare bisa membantu penderita HIV/AIDS. Tak berlebihan kiranya,jika para ahli di dunia medis optimis dalam 10 tahun kedepan, bakal ditemukan obat untuk memerangi HIV-AIDS.
• Buah pare dapat menjadi penangkal sel kanker. Hal ini telah dibuktikan dalam suatu penelitian di Jepang. Dalam penelitian tersebut, digunakan beberapa tikus yang diinjeksi sel kanker kemudian diinjeksi dengan ekstrak buah pare. Setelah mereka mengamati perkembangan sel kanker dalam tubuh tikus tersebut, hasilnya menampakkan bahwa sel kanker yang di injeksi berhenti berkembang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan manfaat buah pare sebagai penangkal sel kanker. Manfaat ini dapat diperoleh karena pare mengandung zat lesichin yang dapat meningkatkan kekebalan untuk menangkal perkembangan sel kanker. Tidak hanya itu, buah pare juga memiliki kandungan beberapa zat yang dapat mencegah sel kanker. Sehingga bagi Anda yang bukan penderita kanker dapat mengonsumsi buah pare untuk mencegah serangan kanker.
• Bagian pare yang memiliki kashiat antara lain: Pare yang masih muda digunakan sebagai obat diabetes, gangguan pencernaaan, obat malaria, penyakit kuning dan bronkhitis. Daun pare juga tidak kalah penting dengan buahnya. Beberapa manfaat daun pare, diantaranya dapat menyembuhkan batuk, menurunkan panas, mematikan cacing kremi, mengobati bisul, dan bermanfaat juga untuk membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan. Selain buah dan daunnya, bagian pare yang juga bermanfaat untuk mengobati penyakit, adalah akarnya. Akar pare berkasiat untuk mengobati disentri amuba dan wasir. Biji pare sendiri, merupakan atioksidan yang cukup kuat yang dapat menghambat pembentukan sel kanker dan mencegah penuaan dini.
III.METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu dilaksanakanya praktikum ini yaitu pada hari Kamis tanggal 18 April 2013 pukul 08.30 Wita. Dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu di Laboratorium Ilmu Teknologi Benih, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu buah mangga, dan sayur peria, dan air, sedangkan alat yang digunakan yaitu timbangan, pisau atau silet, dan cawan petridish.
3.3 Prosedur Pelaksanaan
Bahan diiris melintang 1 cm
Lalu ditimbang
Rendam dalam petridish yang berisi air selama 15 menit
Angkat bahan dan timbang, ulangi prosedur nomor 3 dan 4 sampai mencapai
berat konstan
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Pengamatan permeabilitas buah pisang dan sayur tomat
Jenis tanaman Berat awal Berat rendaman 1 Berat rendaman 2
Peria 0.5 gr 0.8 gr 0.85 gr
Mangga 2 gr 8 gr 21. gr
Sumber : data primer yang telah diolah 2013
4.2 Pembahasan
Pada pengamatan kali ini digunakan bahan seperti buah mangga dan sayuran seperti peria. Pada bahan ini dipotong melintang sebesar 1 cm, kemudian merendamnya kedalam air sampainya didapatkan berat konstan. Berat awal atau berat peria sebelum direndam sebanyak 0.5 gr sedangkan berat awal atau berat buah mangga sebelum direndam yaitu sebesar 2 gr. Berat untuk pada perendaman pertama peria yaitu sebesar 0.8 gr sedangkan untuk pada perendaman pertama buah mangga yaitu sebesar 8 gr. Dan yang terakhir adalah berat pada perendaman yang kedua untuk peria yaitu sebesar 0.85 gr sedangkan pada perendaman yang kedua untuk buah mangga yaitu sebesar 21 gr.
Dari hal diatas semuanya dipengaruhi oleh sifat permeabilitas dari masing-masing tanaman baik itu berupa tanaman sayuran maupun tanaman buah-buahan. Seperti yang ada pada Anonim (2013) menyatakan bahwa sifat penyerapan suatu tanaman atau sifat permeabilitas tanaman tergantung dari jenis tanamannya.
V.PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa,
Berat awal atau berat buah pisang sebelum direndam yaitu 2 gr, sedangkan pada peria yaitu sebesar 0.5 gr.
Berat setelah perendaman pertama untuk buah mangga yaitu sebesar 8 gr, sedangkan pada peria yaitu sebesar 0.8 gr.
Berat setelah perendaman kedua untuk buah mangga yaitu sebesar 21 gr, sedangkan untuk peria yaitu sebesar 0.85 gr.
5.2 Saran
Sebaiknya mahasiswa betul-betul memenuhi atau melaksanakan prosedur percobaan yang telah ditentukan, karena banyak mahasiswa tidak tepat waktu pada saat perendaman. Dan diharapkan agar buah maupun sayur yang dibawa tidak dalam keadaan rusak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013.Permeabilitas Sel. http://renaex.blogspot.com/2011/04/permeabilitas-sel.html.diakses pada tanggal 3 April 2012.
Anonim, 2013. Fisiologi Hewan Difusi Osmosis dan Imbibisi.http://bemtadrisbiologi
.blogspot.com/2010/06/fisiologi-hewan-difusi-osmosis-imbibisi.html. diakses pada tanggal 3 April 2012.
Pantastico, E.B. 1986. Postharvest Phyisiology, Handling and Utilization of Tropical and Subtropical Fruits and Vegetables. The Avi Publishing Company, Inc. Westport, Conecticut.
Terimakasih teman sudah berkunjung di Blog ini,, tidak banyak yang saya minta cukup like atau meninggalkan pesan di kolom facebook,, paling bawah
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !