Headlines News :
Home » » BENIH ORTODKS DAN REKALSITRAN

BENIH ORTODKS DAN REKALSITRAN

Written By Al Az Ari on Jumat, 01 November 2013 | 17.22



 Dalam istilah sehari-hari kita mengenal bank sebagai tempat untuk menyimpan uang,dan benih merupakan biji yang sudah terseleksi. Bank benih yang dimaksud dalam tulisan ini adalah tempat untuk menyimpan semua benih berbagai jenis tumbuhan agar dapat dipergunakan pada masa yang akan datang, sebagai sumber genetika untuk kepentingan konservasi dan pemuliaan. Keberadaan bank benih sangatlah penting mengingat Indonesia dengan bermacam ragam jenis pohon hutan memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan dan pelestarian plasma nutfah tumbuhan di dunia.

Bank benih terdiri dari bank benih di hutan (lapangan) yang tersimpan di dalam atau di atas permukaan tanah dan bank benih di tempat penyimpanan yang sudah melalui perlakuan pendahuluan, agar kualitas fisik,fisiologis dan genetisnya tetap baik.

1. Tipe Benih

Menurut Sutarno dkk (1997) secara teknologi dikenal benih yang bersifat ortodoks dan rekalsitran.

Benih ortodoks tidak mati walaupun dikeringkan sampai kadar air yang relatife sangat rendah dengan cara pengeringan cepat dan juga tidak mati kalau benih itu disimpan dalam keadaan suhu yang relative rendah.contoh benih yang bersifat ortodoks antara lain adalah benih Acacia mangium Wild (Akasia),Dalbergia latifolia Roxb (sonobrit),Eucalyptus urophylla S.T (ampupu),Eucalyptus deglupta Blume (leda), Gmelina arborea Linn (gmelina), Paraserianthes falcataria Folsberg (sengon),Pinus mercusii Jung et de Vriese (tusam), dan Santalum album (cendana)

Benih yang bersifat rekalsitran, akan mati kalau kadar airnya diturunkan sebelum mencapai kering dan tidak tahan di tempat yang bersuhu rendah.contoh benih ini adalah Agathis lorantifolia Salisb (dammar),Diosypros celebica Back (eboni) ,Hevea brasiliensis Aublet (Kayu karet),Macadamia hildenbrandii Steen (makadame),Shore compressa, Shorea seminis

Keadaan Dorman (dormansi)

Benih viable tidak bisa berkecambah walaupun ditempatkan pada kondisi lingkungan yang menguntungkan disebut dengan dormansi. Adapun penyebabnya antara lain adalah :

1. kulit benih tidak tembus air

2. kulit terlalu keras, sehingga secara mekanis sulit ditembus oleh embrio.

3. benih yang impermeable terhadap gas oksigen.

4. embrio belum terbentuk sempurna pada saat benih telah masak, dan

5. ketidaksiapan benih secara kimiawi untuk memulai perkecambahan.

Beberapa teknik yang dipakai untuk memecahkan dormansi ini antara lain adalah mengikir,menggosok, melubangi,secara kimiawi yaitu dengan merendam benih dalam larutan asam sulfat, asam nitrat (pekat),asam hidroklorid, zat pengatur tumbuh (sitokinin, auksin dan giberelin);dengan perendaman air panas atau perlakukan suhu tertentu serta cahaya. Contoh benih dorman adalah merbau (Instia palembanica)yang benihnya diliputi oleh kulit keras dan tebal dan tidak dapat menyerap air, benih merbau yang matang mempunyai kelembaban nisbi kurang dari 10%, benih tersebut dapat bertahan 3 tahun tanpa diperlakukan, dan dapat berkecambah setelah dua tahun.

Perlu diketahui benih non dorman juga tidak selalu menguntungkan, karena benih tersebut cepat mati, sehingga menyulitkan apabila dipindahkan/ dibawa ke tempat lain yang relative memerlukan waktu yang agak panjang. Contoh benih yang non dorman adalah Hopea odorata (merawan),Pericopsis spp (kayu kuku).


Oleh : Ahmad Sanusi

































Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

jadilah bagian dari seribu orang yang menyukai blog ini, dengan mengikuti kami di Laman Facebook. Budidaya Pertanian, mengenai kritik dan saran kami sangat mengharapkan demi sempurnanya informasi yang kami sampaikan
 
Support : Facebook: AL AZ ARI/'>Ari Sandria | Agronomi Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AGRONOMI UNHAS - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template