|
|
Dalam istilah sehari-hari kita mengenal bank
sebagai tempat untuk menyimpan uang,dan benih merupakan biji yang sudah
terseleksi. Bank benih yang dimaksud dalam tulisan ini adalah tempat untuk
menyimpan semua benih berbagai jenis tumbuhan agar dapat dipergunakan pada
masa yang akan datang, sebagai sumber genetika untuk kepentingan konservasi
dan pemuliaan. Keberadaan bank benih sangatlah penting mengingat Indonesia
dengan bermacam ragam jenis pohon hutan memiliki peran yang sangat penting
dalam pengembangan dan pelestarian plasma nutfah tumbuhan di dunia.
|
|
|
Bank
benih terdiri dari bank benih di hutan (lapangan) yang tersimpan di dalam
atau di atas permukaan tanah dan bank benih di tempat penyimpanan yang sudah
melalui perlakuan pendahuluan, agar kualitas fisik,fisiologis dan genetisnya
tetap baik.
|
|
|
1.
Tipe Benih
|
|
|
Menurut
Sutarno dkk (1997) secara teknologi dikenal benih yang bersifat ortodoks dan
rekalsitran.
|
|
|
Benih
ortodoks tidak mati walaupun dikeringkan sampai kadar air yang relatife
sangat rendah dengan cara pengeringan cepat dan juga tidak mati kalau benih
itu disimpan dalam keadaan suhu yang relative rendah.contoh benih yang
bersifat ortodoks antara lain adalah benih Acacia mangium Wild
(Akasia),Dalbergia latifolia Roxb (sonobrit),Eucalyptus urophylla S.T
(ampupu),Eucalyptus deglupta Blume (leda), Gmelina arborea Linn (gmelina),
Paraserianthes falcataria Folsberg (sengon),Pinus mercusii Jung et de Vriese
(tusam), dan Santalum album (cendana)
|
|
|
Benih
yang bersifat rekalsitran, akan mati kalau kadar airnya diturunkan sebelum
mencapai kering dan tidak tahan di tempat yang bersuhu rendah.contoh benih
ini adalah Agathis lorantifolia Salisb (dammar),Diosypros celebica Back
(eboni) ,Hevea brasiliensis Aublet (Kayu karet),Macadamia hildenbrandii Steen
(makadame),Shore compressa, Shorea seminis
|
|
|
Keadaan
Dorman (dormansi)
|
|
|
Benih
viable tidak bisa berkecambah walaupun ditempatkan pada kondisi lingkungan
yang menguntungkan disebut dengan dormansi. Adapun penyebabnya antara lain
adalah :
|
|
|
1.
kulit benih tidak tembus air
|
|
|
2.
kulit terlalu keras, sehingga secara mekanis sulit ditembus oleh embrio.
|
|
|
3.
benih yang impermeable terhadap gas oksigen.
|
|
|
4.
embrio belum terbentuk sempurna pada saat benih telah masak, dan
|
|
|
5.
ketidaksiapan benih secara kimiawi untuk memulai perkecambahan.
|
|
|
Beberapa
teknik yang dipakai untuk memecahkan dormansi ini antara lain adalah
mengikir,menggosok, melubangi,secara kimiawi yaitu dengan merendam benih
dalam larutan asam sulfat, asam nitrat (pekat),asam hidroklorid, zat pengatur
tumbuh (sitokinin, auksin dan giberelin);dengan perendaman air panas atau
perlakukan suhu tertentu serta cahaya. Contoh benih dorman adalah merbau
(Instia palembanica)yang benihnya diliputi oleh kulit keras dan tebal dan
tidak dapat menyerap air, benih merbau yang matang mempunyai kelembaban nisbi
kurang dari 10%, benih tersebut dapat bertahan 3 tahun tanpa diperlakukan,
dan dapat berkecambah setelah dua tahun.
|
|
|
Perlu
diketahui benih non dorman juga tidak selalu menguntungkan, karena benih
tersebut cepat mati, sehingga menyulitkan apabila dipindahkan/ dibawa ke
tempat lain yang relative memerlukan waktu yang agak panjang. Contoh benih
yang non dorman adalah Hopea odorata (merawan),Pericopsis spp (kayu kuku).
|
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !