Headlines News :
Home » » BAB 6 - Sumber-sumber Pemikiran Dalam Islam

BAB 6 - Sumber-sumber Pemikiran Dalam Islam

Written By Al Az Ari on Kamis, 05 Desember 2013 | 09.26

Al-Qur'an mendorong manusia untuk berpikir. Al-Qur'an bukan saja menunjukkan penyebab kesalahan berpikir, namun juga memerinci hal-hal yang patut dipikirkan, dan yang dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan dan informasi. Pada umumnya Islam menentang penggunaan energi untuk masalah yang tak dapat dikaji dengan saksama atau, kalau pun dapat, tidak bermanfaat bagi manusia. Nabi Muhammad saw menganggap sia-sia pengetahuan yang kalau didapat tak ada manfaatnya, dan kalau tak memilikinya tak ada mudaratnya. Di lain pihak, Islam mendorong manusia untuk mengetahui hal-hal yang bermanfaat dan dapat diteliti. Al-Qur'an menyebutkan tiga hal yang bermanfaat kalau dipikirkan: alam semesta, sejarah, dan hati nurani manusia.
a. Alam Semesta 
Dalam banyak ayat Al-Qur'an, benda-benda alam seperti bumi, langit, bintang, matahari, bulan, mendung, hujan, gerakan angin, bahtera yang berlayar di lautan, tumbuhan, binatang, dan segala yang ada di sekitar manusia yang dapat ditangkap manusia lewat indera, disebut sebagai hal-hal yang layak dipikirkan dalam-dalam dan disimpulkan. Sebagai contoh kami kutipkan sebuah ayat Al-Qur'an:
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi." (QS. Yunus: 101)
b.Sejarah 
Banyak ayat Al-Qur'an yang mengajak manusia untuk mengkaji generasi dahulu, dan menggambarkan kajian seperti itu sebagai sumber ilmu pengetahuan. Dari sudut pandang Al-Qur'an, segenap perkembangan sejarah manusia berlangsung mengikuti hukum dan norma yang sistematis. Segenap kejadian sejarah yang melibatkan kehormatan dan aib, kesuksesan dan kegagalan, nasib baik dan nasib buruk, memiliki aturannya yang pasti dan sempuma. Dengan mengetahui aturan dan hukum ini, sejarah masa kini dapat dikendalikan ke arah yang menguntungkan generasi sekarang. Misal, sebuah ayat Al-Qur'an memfirmankan:
Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah. Karena itu, berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan kebenaran wahyu. (QS. Âli 'Imrân: 137)
c. Hati Nurani 
Al-Qur'an Suci menyebut hati nurani sebagai sumber khusus pengetahuan. Dari kacamata Al-Qur'an, segenap makhluk mengandung ayat-ayat Allah dan kunci untuk menemukan kebenaran. Al-Qur'an menggambarkan alam di luar diri manusia sebagai "cakrawala" dan alam di dalam diri manusia sebagai "diri", dan dengan demikian Al-Qur'an menanamkan dalam diri manusia nilai penting khusus hati nurani. Itulah sebabnya kata "cakrawala" dan "diri" lazim termaktub dalam literatur Islam.[1]
Ada kalimat yang terkenal di dunia. Kalimat ini berasal dari Filosof Jerman bernama Kant, dan tertulis di batu nisannya:
"Ada dua hal yang sangat mengundang decak kagum manusia; langit berbintang di atas kepala kita, dan hati nurani di dalam diri kita."
Al-Qur'an Suci memfirmankan pula:
Kami akan memperlihatkan kepada mereka, tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu benar. (QS. Fushshilat: 53)
________________________________________
[1] Kami akan memperlihatkan kepada mereka, tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu benar. (QS. Fushshilat: 53)


Terimakasih Sobat,, sudah berkunjung, jangan lupa di like yah atau tinggalkan pesan anda di kolom facebook paling bawah.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

jadilah bagian dari seribu orang yang menyukai blog ini, dengan mengikuti kami di Laman Facebook. Budidaya Pertanian, mengenai kritik dan saran kami sangat mengharapkan demi sempurnanya informasi yang kami sampaikan
 
Support : Facebook: AL AZ ARI/'>Ari Sandria | Agronomi Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AGRONOMI UNHAS - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template