Headlines News :
Home » » Nama Gulma dan jenisnya

Nama Gulma dan jenisnya

Written By Al Az Ari on Selasa, 27 Januari 2015 | 11.36

Macam-Macam Gulma
1. Themede arguens (L) Hack
Nama ilmiah : Themede arguens (L) Hack.
Nama umum : Lesser Tassel Grass
Nama lokal : Memerakan
Familia : Poaceae
 
Deskripsi :
Akar : memiliki akar serabut.
Batang : batang pada tanaman ini kaku dan ramping, ketinggian + 30- 90cm.
Daun : daunnya runcing ke ujung (acutus), umumnya berambut, seludang jarang yang berambut, panjang 5-20 cm, lebar 2-8 mm berbentuk garis atau benang (folium linearum) dengan tulang daun sejajar (paralel nervis).
Bunga : bunga dapat berupa karangan panicula di akhirr pucuk, panjang 10-20 cm, warna kemerahan atau keunguan, bercabang halus dan menyebar, spikelet tertutup oleh rambut tipis, tangkainya ramping dan beberapa rambut halus dan panjang di ujung, tiap skelet terdiri dari dua floret yang lebih rendah, steril dan sekamnya berjanggut, yang lebih atas inseksual dan sekamnya kosong.
Buah : memiliki buah majemuk, jumlahnya relatif banyak.
Habitat : tempat hidupnya di tempat terbuka, tanah yang mengandung garam, ladang, padang rumput, pinggir jalan dan lahan pertanian.
Perbanyakan : perbanyakan secara generatif dengan biji, seacra vegetatif dengan stolon
Pengendalian : secara kimiawi yaitu Rubf H 500 Hsb, Unhnex sp, Esteron 4 sp.
2. Ageratum conyzoides L.
Nama umum : Chick weed , bandotan
Nama lokal : Babadotan (Sunda), Wedusan (J)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Gymnospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Asteracae
Marga : ageratum
Spesies : Ageratum Conyzoides L.
 
Deskripsi :
Akar : tanaman ini mempunyai akar tunggang.
Batang : batangnya berbentuk bulat bercabang, tumbuh tegak, dapat mencapai ketinggian 60-120 cm. berbulu pada buku-bukunya dan bagian rendah
Daun : pada daun, berbentuk bulat telur dimana pada bagian tepinya bergerigi dan berbulu. Daun bertangkai cukup panjang. Duduk daun bawah berhadapan, sedangkan bagian atas bertangkai pendek
Bunga : bunga pada tanaman ini berkelompok seperti cawan, warna biru muda, putih dan violet, mahkota bergantung sempit seperti lonceng terbalik berbentuk lima.
Buah : buah yang terdapat pada tanaman ini berwarna putih, keras, bergerigi lima, runcing dan rambut sisik ada lima.
Habitat : pada daerah tropis berada pada tempat yang tak tergenang air dan pada daerah subtropis berada pada ketinggian 1-1200 m dpl. Suhu optimal untuk tumbuh 16-24 ˚C. intensitas cahaya tinggi yang dibituhkan gulma ini sehingga pertumbuhan direduksi bila ternaungi. Dapat tumbuh berasosiasi dengan padi gogo, palawija, kopi, tembakau, kelapa sawit dan cengkeh.
Perbanyakan : perbanyakan tanaman ini secara generatif dengan biji dan akar.
Pengendalian : dengan cara kimiawi yaitu secara umum dapat diberantas dengan menggunakan Dalapon, Gliturat dan Paraquat tapi bila terasosiasi dengan jagung, kacang tanah dan kedelai dapat digunakan Alachor
3. Oxalis corniculata L.
Nama ilmiah : Oxalis corniculata L.
Nama umum : Schavenclever
Nama local : Cacalincingan
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Poales
Famili : Oxalidaceae
Marga : Oxalis
Spesies : Oxalis corniculata
 
Deskripsi :
Akar : memiliki akar tunggang.
Batang : batang tegak merayap dengan panjang 0,1-1,4 cm.
Daun : tangkai daun panjang 1,5-10 cm, pada pangkalnya melebar menjadi pelepah dan anak daun berbentuk jantung.
Bunga : dalam payung tunggal di ketiak dengan 2-8 bunga, daun mahkota kuning dengan pangkal hijau, panjang 3-8 mm, benang sari di depan mahkota daun lebih pendek dari pada lima lainnya, tangkai putik berambut.
Buah : tangkai buah bengkok, buah tegak berbentuk garis dengan ujung menyempit, panjang ± 2 cm dengan celah membujur, elastis membuka menutup ruang.
Habitat : tempat tumbuhnya tumbuh di tegalan, kebun sepanjang tembok dan pagar, tanggul kecil dan jalan setapak di hutan, tumbuh baik pada ketinggian mencapai 1300 m dpl.
Perbanyakan : perbanyakan dilakukan secara generatif, dengan biji
Pengendalian : secara kimiawi dengan cara pemberian herbisida. trifuralin dengan dosis 2-8 kg bahan aktif/ha. Bila terdapat dalam jumlah banyak maka yang digunakan adalah velapon 50 EC. Sementara metil Bromida Rofan dan daramut setelah fangasi terhadap media tumbuh.
4. Richardia brasiliensis Gomez
Nama ilmiah : Richardia brasiliensis Gomez
Nama umum : Brood leaf, Button weed
Nama local : Goletrak beuti
Familia : Rubiaceae
 
Deskripsi :
Akar : memiliki akar tunggang.
Batang : batangnya berbentuk segiempat, merupakan tanaman berbatang herba, berbulu dengan tinggi + 6cm.
Daun : daun berbentuk elips dimana pada bagian tengah agak melebar dan ujungnya pendek dan tajam. Tangkai daun tanaman/ gulma ini pendek, dimana pangkal daun bersatu dengan stipula yang berbentuk mangkok. Letak daun berhadapan.
Bunga : pada bunga, mempunyai kelopak yang berambut dengan 4 sepal, mahkota berbentuk tabung, berwarna putih serta memiliki benang sari dan putik yang bercabang.
Buah : buahnya mempunyai rambut dan terbagi dalam dua pasang.
Habitat : Tumbuh di tanah yang berpasir,tempat terbuka yang memperoleh penyinaran yang cukup.
Perbanyakan : berkembang biak secara vegetatif dengan stolon dan generatif dengan biji.
Pengendalian : pengendalian yang dilakukan 2 kali aplikasi dalam 3 pont (1 pont = 0,566 lb) Sardox HL ditambah 1 pont 2,4-D dalam 40 gallon air dengan interval 5 minggu.
5. Eleusine indica (L) Gaertn
Nama ilmiah : Eleusine indica (L) Gaertn.
Nama umum : Wire grass, Goose grass, Crawfoot grass
Nama local : Carulang
Familia : Gramineae
 
Deskripsi :
Akar : memiliki akar serabut.
Batang : batangnya berbentuk cekungan, menempelpipih. Peklepah menempel kuat. Lidah daun pendek, seperti selaput dan tumbuh dalam rumpun. Batang seringkali bercabang.
Daun : daun terdiri dari dua baris, tapi kasar pada tiap ujung. Pada pangkal helai daun berambut.
Bunga : bunga, bulir menjari 3-5, merkumpul pada sisi poros bersayap dan bertunas. Anak bulir berseling-seling, tersusun seperti genting
Habitat : tanaman ini cepat tumbuh dan berkembang bila memperoleh cahaya cukup banyak dan air berlimpah. Bila kondisi tidak menguntungkan gulma ini akan cepat mati, missal menderita penaungan. Pertumbuhan vegetatif sngat teredusir pada musim kemarau/ bila RH tanah sangat rendah. Hidup juga pada tanaman kacang-kacangan.
Perbanyakan : perbanyakan yang dilakukan secara generatif, dengan biji.
Pengendalian : untuk pengendalian gulma yang tidak begitu luas, dilakukan secara manual. Pada tempat seperti sepanjang tepi jalan, saluran air dan sebagainya pemberantasannya menggunakan herbisida.

6. Euphorbia hirta L.
Nama umum : Hairy spunge
Nama lokal : Kirinyuh, nanangkaan
Familia : Euphorbiaceae
 
Deskripsi :
Akar : memiliki akar tunggang, besar dan dalam.
Batang : pada batang, tegak, dengan tinggi sekitar 0,1-0,6 m dan berbulu pada ujungnya, bercabang bila semakin dekat dengan pangkal.
Daun : daun yang ada memanjang dengan pangkal miring dan pinggir bergerigi, pada bagian sisi bawah berbulu, panjang 0,5-5 cm.
Bunga : bunga yang terdapat pada tanman ini berkumpul menjadi karangan bunga yang pendek.
Buah : buahnya berbentuk kapsul dengan tiap-tiap bunga terdiri-dari tiga kapsul.
Habitat : tempat hidup tanaman ini adalah tegalan, tanah berpasir dan tanah pertanian diketinggian 1-1400 m dpl.
Perbanyakan : perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji.
Pengendalian : pengendalian dilakukan secara mekanik dengan cara dicabut dan secara kimiawi dengan menggunakan 2,5 lb MSMA + 5 lb Sodium Chlorate dalam 4 gallon air dengan penyemprotan dilakukan setiap lima minggu.

7. Mimosa invisa Maert ex colla
Nama umum : Touch-Me-Not
Nama local : Putri malu
Familia : Leguminoceae
 
Deskripsi :
Akar : Serabut.
Batang : Berbentuk silindris, berbulu banyak dan terdapat duri. Dapat mencapai ketinggian sampai 1,5 m. Termasuk tanaman tahunan (perennial).
Daun : Sangat sensitif oleh sentuhan, merupakan daun majemuk (folium compositium).
Bunga : Aktinomorphik, poligamus.
Buah : Tidak ada.
Habitat : Majemuk, berupa polong yang lonjong, bilasudah tua akan rontok dan biji akan keluar.
Perbanyakan : Generatif dengan biji.
Pengendalian : Dengan penyemprotan 1,1 kg MSMA + 0,45 kg 2,4-D + 2,2 kg Sodium klorat + 0,61 Surfactant pada 182 liter air dengan jangka waktu 5 minggu.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

jadilah bagian dari seribu orang yang menyukai blog ini, dengan mengikuti kami di Laman Facebook. Budidaya Pertanian, mengenai kritik dan saran kami sangat mengharapkan demi sempurnanya informasi yang kami sampaikan
 
Support : Facebook: AL AZ ARI/'>Ari Sandria | Agronomi Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AGRONOMI UNHAS - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template