Headlines News :
Home » » Hama Dan Penyakit Tanaman Kopi

Hama Dan Penyakit Tanaman Kopi

Written By Al Az Ari on Sabtu, 22 Agustus 2015 | 14.56

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KOPI
1.             Hama Yang Menyerang Tanaman Kopi
a)             Penggerek buah kopi (PBKo)
Klasifikasi Hypothenemus hampei Kingdom : Animalia, Phylum: Arthropo
da Class: Insecta, Order: Coleoptera, Family: Curculionidae, Genus: Hypothenemus, Species: H. Hampei.
Kumbang betina menggerek ke dalam biji kopi dan bertelur sekitar 30-50 butir. Telur menetas menjadi larva yang menggerek biji kopi. Larva menjadi kepompong di dalam biji. Dewasa (kumbang) keluar dari kepompong. Jantan dan betina kawin di dalam buah kopi, kemudian sebagian betina terbang ke buah lain untuk masuk, lalu bertelur lagi. Jantan tidak bisa terbang sehingga tetap di dalam buah tempat lahirnya sepanjang hidup.
PBKo sangat merugikan, karena mampu merusak biji kopi dan sering mencapai populasi yang tinggi. Pada umumnya, hanya kumbang betina yang sudah kawin yang akan menggerek buah kopi; biasanya masuk buah dengan buat lubang kecil dari ujungnya. Kumbang betina menyerang buah kopi yang sedang terbentuk, dari 8 minggu setelah berbunga sampai waktu panen. Buah yang sudah tua paling disukai.
Cara-cara yang disarankan untuk mengendalikan penggerek buah kopi yaitu dengan pengendalian secara hayati memakai jamur Beauveria bassiana. Petik merah (buah yang masak pertama) buah yang terserang PBKo, dikumpulkan dan diperlakukan dengan Bb, kemudian ditutup dengan plastik jernih. Biarkan satu malam. Dewasa akan keluar dari buah dan terinfeksi oleh Bb;dewasa ini kelihatan di bawah plastik. Dewasa tersebut dilepas sehingga dapat menularkan Bbkepada pasangannya di kebun.
b)            Penggerek cabang kopi
          Klasifikasi penggerek cabang kopi, Kerajaan    : Animalia, Filum : Arthropoda, Kelas            : Insecta, Ordo          : Coleoptera, Famili      : Scolytidae, Genus:  Xylosandrus, Nama ilmiah        : Xylosandrus sp.
Serangga betina membuat lubang masuk ke ranting, lalu menggali lubang tersebut selama kira-kira 15 jam, kemudian berhenti untuk menunggu perkembangan jamur Ambrosia yang ia bawa masuk ke lubang itu. Sesudah dinding dalam lubang diselubungi jamur tersebut, ia kawin sama jantannya. Jumlah telur sekitar 30-50 butir, diletakkan dalam kelompok kecil terdiri dari 8-15 butir. Sesudah lima hari, telurnya menetas. Sesudah 10 hari sebagai larva, ia jadi pupa. Stadia pupanya 7 hari, kemudian ia keluar sebagai dewasa.
Larva hama penggerek cabang Xylosandrus menggerek cabang kopi. Tampaknya bahwa kumbang kecil ini lebih senang menyerang cabang atau ranting yang tua atau sakit. Ia juga menyerang ranting muda yang masih lunak. Kumbang kecil ini termasuk kedalam golongan serangga yang mengembangbiakkan makanan untuk anak-anaknya, yaitu jamur Ambrosia. Kumbang ini membikin lubang masuk kedalam ranting pohon kopi sehingga ranting atau cabang itu tidak berbuah.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan menggunakan musuh alami, yaitu dari sejenis tawon parasitoid yang menyerang larva Xylosandrus, namanya Tetrastichus, yang dapat mengurangi jumlah hama ini.
c)             Penggerek batang
          Klasifikasi penggerek batang, Kingdom: Animalia, Phylum: Arthropoda, Class: Insecta, Ordo:  Lepidoptera, Family : Heterocea, Genus: Zeuzeura, Species:  Z. coffeae .
Telur hama Zeuzera coffeae berwarna kuning kemerahan/kuning ungu dan akan berubah menjadi kuning kehitaman, menjelang menetas. Telur diletakkan dicelah kulit kayu. Ulat berwarna merah cerah sampai ungu, sawo matang, panjangnya 3-5 cm. Kepompong dibuat dalam liang gerekan. Sayap depan ngengat berbintik hitam dengan dasar putih tembus pandang. Seekor betina dapat meletakkan telur 340-970 butir.
Ulat ini merusak bagian batang/cabang dengan cara menggerek empulur (xylem) batang/cabang, selanjutnya gerekan membelok ke arah atas. Menyerang tanaman muda. Pada permukaan lubang yang baru digerek sering terdapat campuran kotoran dengan serpihan jaringan. Akibat gerekan ulat, bagian tanaman di atas lubang gerekan akan merana, layu, kering dan mati.
Cara pengendalian dengan menutup lubang gerekan, dan ulat yang ditemukan dimusnahkan. Cara lain adalah memotong batang/cabang terserang 10cm di bawah lubang gerekan, kemudian ulatnya dimusnahkan/ dibakar.
d)            Kutu hijau
          Klasifikasi kutu hijau, Kerajaan :  Animalia, Filum       :  Arthropoda, Kelas : Insecta, ordo   : Homoptera, Family : Coccidae, Genus : Coccus, Spesies : Coccus viridis.

Telur ditaruh di bawah badan betina sampai menetas. Betina dapat bertelur beberapa ratus butir. Waktu bertelur sampai menetas adalah 45-65 hari. Nimfa tetap berada dibawah badan induknya sampai waktu cukup untuk pindah tempat dan hidup terpisah. Dewasa jantan jarang sekali, kebanyakan koloni kutu berkelamin betina. Biasanya 75-80% mati karena pemangsa, parasitoid, dan jamur. Kutu hijau lebih suka musim kemarau dan juga lebih senang di dataran rendah daripada di dataran tinggi.
Kutu hijau merupakan serangga yang tidak berpindah tempat dalam kebanyakan fase hidupnya sehingga tetap tinggal di satu tempat untuk menghisap cairan dari tanaman. Kutu hijau menyerang cabang, ranting dan daun pohon kopi Arabica dan Robusta.
Pengendaliannya dilakukan dengan melestarikan kumbang helm dan larvanya yang merupakan musuh alami kutu hijau yang ampuh. Juga ada jamur putih Cephalosporium lecanii yang menyerang dan membunuh kutu hijau ini di kebun. Verticillium adalah penyakit yang menyerang kutu hijau dan dapat mengendalikannya.
e)             Kutu putih
          Klasifikasi kutu putih, Kingdom : Animalia, Phylum: Arthropoda, Class:   Insecta, Ordo:  Homoptera, Genus: Ferrisia, Species:    F. virgata.
Betina dapat menghasilkan 200-450 telur. Telur menetas dan menjadi nimfa, yang mengisap cairan tanaman. Setelah ganti kulit beberapa kali, nimfa menjadi dewasa. Bentuk betina dan jantan dewasa cukup berbeda. Betina berbentuk oval dengan banyak lilin putih pada badannya; sebagianlilin ini seperti benang, juga ada ekor dari lilin tersebut. Betina tidak mempunyai sayap, tetapi jantanpunya. Badan jantan agak kurus dengan antena agak panjang.
Kutu putih mengisap cairan dari tanaman kopi dengan mulut yang seperti jarum. Dia menyerang banyak jenis tanaman selain kopi, termasuk lamtoro, jambu mete, kakao, jeruk, kapas, tomat, singkong, dll. Kotoran kutu putih mengandung gula dari tanaman; jika kotoran dibuang pada daun kopi, jamur dapat tumbuh pada kotoran tersebut dan merusak daun kopi. Jamur tersebut juga dapat mengurangi sinar matahari yang diserap oleh daun, sehingga mengganggu fotosintesis (proses daun mengambil tenaga matahari untuk tumbuh). Jamur ini biasanya berwarna hitam, tetapi bisa warna lain juga.
Cara pengendalian kutu putih dengan agens hayati. Kutu putih mempunyai banyak jenis musuh alami, termasuk tawon parasitoid, kumbang kubah, lalat jala dan jamur.
2.             Penyakit Penting Kopi
a)             Karat daun kopi
Klasifikasi Hemileia vastatrix, Kingdom:  Fungi, Division: Basidiomycota, Subdivision:  Teliomycotina, Class: Urediniomycetes, Ordo : Uredinales, Genus: Hemileia, Species:  H. Vastatrix.
Penyebaran penyakit melalui uredospora yang dapat dibentuk sepanjang tahun. Perkembangan penyakit dipengaruhi oleh kelembaban. Spora yang telah matang dapat disebarkan oleh angin dan untuk perkecambahannya diperlukan tetesan air yang mengandung udara.
Gejala tanaman terserang, daun yang sakit timbul bercak kuning kemudian berubah menjadi coklat. Permukaan bercak pada sisi bawah daun terdapat uredospora seperti tepung berwarna oranye atau jingga. Pada serangan berat pohon tampak kekuningan, daunnya gugur akhirnya pohon menjadi gundul.
Pengendalian penyakit dengan memperkuat kebugaran tanaman melalui pemupukan berimbang, pemangkasan dan pengaturan naungan untuk mengurangi kelembaban kebun dan memberikan sinar matahari yang cukup pada tanaman.
b)            Bercak daun kopi
Klasifikasi Mycosphaerella coffeicola, Kingdom: Fungi, Phylum: Ascomycota, Class:Dothideomycetes, Subclass:               Dothideomycetidae, Ordo:       Capnodiales, Family:Mycosphaerellaceae, Genus: Mycosphaerella
Species:  M. Coffeicola.
          Penyakit ini disebabkan oleh jamur C. coffeicola yang dapat muncul di pembibitan sampai tanaman dewasa serta menyerang buah kopi. Daun yang sakit timbul bercak berwarna kuning yang tepinya dikelilingi halo (lingkaran) berwarna kuning.
Penyakit ini umumnya dijumpai dipertanaman yang kurang mendapat pemeliharaan. Penyebaran penyakit dibantu oleh keadaan lingkungan yang lembab dan pola tanam yang kurang baik. Penyebaran penyakit melalui spora yang terbawa angin dan aliran air hujan serta alat-alat pertanian.
Buah yang terserang timbul bercak berwarna coklat, biasanya pada sisi yang lebih banyak menerima cahaya matahari. Bercak ini membusuk dan dapat sampai ke biji sehingga menurunkan kualitas.
Pengendalian penyakit dengan sanitasi kebun dan membuang bagian-bagian yang sakit, kemudian membenamkannya di dalam tanah. Mengurangi kelembaban kebun dengan pemangkasan, pengaturan naungan dan membuat parit drainase. Melakukan pemupukan dan hindari penggunaan bibit yang telah terserang penyakit ini.
c)             Jamur upas
Klasfikasi Corticium salmonicolor, Kingdom: Fungi, Phylum: Basidiomycota, Class:Basidiomycetes, Subclass: Agaricomycetidae, Order: Polyporales, Family:  Corteceae, Genus:Cortecium, Species:  C. salmonicolor.
Jamur ini menyebar melalui tiupan angin atau percikan air. Keadaan lembab dan kurang sinar matahari sangat membantu perkembangan penyakit ini.
Jamur C. salmonicolor dapat menyerang batang, cabang, ranting dan buah kopi. Infeksi jamur ini pertama kali terjadi pada sisi bagian bawah cabang ataupun ranting. Serangan dimulai dengan adanya benang-benang jamur tipis seperti sutera, berbentuk sarang labalaba. Selanjutnya pada bagian tersebut terjadi nekrosis kemudian membusuk sehingga warnanya menjadi coklat tua atau hitam. Nekrosis pada buah bermula dari pangkal buah disekitar tangkai, kemudian meluas keseluruh permukaan dan mencapai endosperma.
Pengendalian: Batang dan cabang sakit dipotong sampai 10 cm di bawah pangkal dari bagian yang sakit. Potonganpotongan ini dikumpulkan kemudian di bakar. Memetik buah-buah yang sakit, dikumpulkan dan dibakar atau dipendam. Pemangkasan pohon pelindung untuk mengurangi kelembaban kebun sehingga sinar matahari dapat masuk ke areal pertanaman kopi.
d)            Penyakit akar: coklat, hitam, putih
Klasifikasi Phellinus noxius, Rosellinia bunodes, dan Rigidoporus microporus, Kingdom:Fungi Division: Basidiomycota Class: Agaricomycetes Order: Hymenochaetales Family:Hymenochaetaceae Genus: Phellinus spesies : Phellinus noxius.
Kingdom: Fungi Phylum: Ascomycota Class: Sordariomycetes Subclass: XylariomycetidaeOrder: Xylariales Family: Xylariaceae Genus: Rosellinia Species: R. Bunodes
Kingdom: Fungi Phylum: Basidiomycota Class: Basidiomycetes Subclass: AgaricomycetidaeOrder: Polyporales Family: Meripilaceae Genus: Rigidoporus Species: R. microporus
Gejala tanaman terserang warna daun hijau kekuningan, kusam, layu dan menggantung. Seluruh daun menguning kemudian layu secara serempak, akhirnya mengering di cabang. Gejala khas jamur akar coklat, terutama akar tunggang tertutup oleh kerak yang terdiri dari butir-butir tanah yang melekat kuat. Diantara butir-butir tanah tampak adanya anyaman benang jamur coklat kehitaman. kayu akar yang sakit membusuk, kering dan lunak. Gejala khas jamur akar hitam, pada pangkal batang dan permukaan kayu akar terdapat titik-titik hitam. Jamur akar putih pada permukaan akar terdapat benang jamur berwarna putih menjalar sepanjang akar dan pada ujungnya meluas seperti bulu. Penyebaran dan perkembangan penyakit lebih cepat pada tanah berpasir dan lembab.
Pengendalian: Membongkar pohon terserang sampai keakarnya, lalu membakar. Lubang bekas bongkaran dibiarkan terbuka selama + 1 tahun. Pohon sehat disekitar pohon sakit dan pohon-pohon sisipan ditaburi Trichoderma 200 gr/pohon dan pupuk kandang/pupuk organik. Diulang setiap 6 bulan sampai areal tersebut bebas dari jamur akar.
e)             Nematoda
          Klasifikasi nematoda Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis yaitu Kingdom: Animalia, Phylum: Nematoda, Class: Adenophorea, Subclass: Diplogasteria, Order: Tylenchida, Superfamily:Tylenchoidea, Family: Pratylenchidae, Subfamily: Pratylenchinae, Genus: Pratylenchus, Species:P. Coffeae.
Kingdom: Animalia, Phylum: Nematoda, Class: Secernentea, Subclass: Diplogasteria, Ordo:Tylenchida Family: Pratylenchidae, Genus: Radopholus, Species: R. Similis.
Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis adalah jenis nematoda endoparasit yang berpindah-pindah. Daur hidup P. coffeae sekitar 45 hari dan R. similis 1 bulan. Nematoda parasit dapat menyebar dari satu tempat ke tempat lain melalui aliran air atau tanah yang terbawa pada alat-alat pertanian dan pekerja kebun.
Tanaman kopi yang terserang kelihatan kerdil, daun menguning dan gugur. Pertumbuhan cabang-cabang primer terhambat sehingga menghasilkan sedikit bunga, buah prematur dan banyak yang kosong. Bagian akar serabut membusuk dan putus sehingga habis. Pada serangan berat tanaman akhirnya mati.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

jadilah bagian dari seribu orang yang menyukai blog ini, dengan mengikuti kami di Laman Facebook. Budidaya Pertanian, mengenai kritik dan saran kami sangat mengharapkan demi sempurnanya informasi yang kami sampaikan
 
Support : Facebook: AL AZ ARI/'>Ari Sandria | Agronomi Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AGRONOMI UNHAS - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template