Headlines News :
Home » » Makalah PENGARUH PEMANGKASAN PADA TANAMAN TOMAT

Makalah PENGARUH PEMANGKASAN PADA TANAMAN TOMAT

Written By Al Az Ari on Jumat, 01 November 2013 | 19.02

MAKALAH
FISIOLOGI PASCA PANEN
PENGARUH PEMANGKASAN PADA TANAMAN TOMAT


OLEH
NAMA    :AL AZ ARI
NIM     :G11111254
        KELAS    :C
JURUSAN AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR

2014


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pengaruh pemangkasan terhadap pertumbuhan taman”          

       Makalah ini berisikan tentang bagaimana pengaruh Pemangkasan terhadap tanaman, terutama di bidang pertanian,pemangkasan sangat berpengaruh terhadap tanaman yang mengalami masa pembuahan, semoga dengan adanya makalah ini kita mendapat ilmu pengetahuan baru khususnya di bidang pertanian, dan mampu diterapkan di lapangan pertanian.

      Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah  ini.     

      Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.

Makassar, 3 Maret 2013


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
            Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang mempunyai nilai gizi tinggi. Di Indonesia, tomat banyak diusahakan, baik di dataran tinggi (60%) maupun di daratan rendah (40%). Rendahnya produksi tomat menjadi salah satu kendala dalam budi daya tanaman ini. Hasil rata-rata pertanaman tomat di dataran rendah umumnya sekitar 6,0 ton/ha, sedangkan di dataran tinggi mencapai 26,6 ton/ha. Rendahnya produksi di dataran rendah antara lain disebabkan oleh terbatasnya varietas unggul. Seain itu, kendala utama rendahnya produksi tomat secara nasional adalah keterbatasan teknologi budidaya yang dimiliki petani dan kurangnya informasi teknologi, seperti pemangkasan cabang atau pengaturan jumlah cabang utama dan penjarangan buah atau pengurangan buah (Anonim, 2004).
            Pengurangan jumlah buah (fruit thinning) merupakan praktek budidaya yang diterapkan pada perkebunan buah dengan tujuan meningkatkan ukuran buah sekaligus kualitas kandungan nutrisi. Menurut sutiastini (1993), pengurangan buah dapat meningkatkan mutu buah. Dengan pengurangan buah, asimilat disimpan dalam buah secara optimal, sehingga cadangan makanan dalam biji banyak dan perkecambahan benih normal (Widodo, 1998). Pemangkasan ini merupakan usaha untuk memperbaiki kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, cahaya, sirkulasi angin sehingga aktifitas fotosintesa berlangsung normal. 
            Buah merupakan salah satu organ sink untuk asimilat selama periode pertumbuhan dan
perkembangan buah, sehingga jumlah buah merupakan komponen ukuran atau besaran sink. Menurut Egli (1999), hasil suatu tanaman dapat dibatasi oleh aktivitas sumber (source) seperti fotosintesis pada daun atau oleh keberadaan lubuk (sink) yang menggunakan fotosintat hasil source. Dengan kata lain kadar pati daun dpat menurun seiring dengan bertambah jumlah muatan buah yang megindikasikan buah merupakan organ pesaing (sink) untuk asimilat. Hal tersebut dapat disebabkan karena pembongkaran pati daun menjadi sukrosa untuk keperluan buah sebagai organ sink. Jadi, metabolisme sukrosa merupakan hal penting bagi mobilisasi dan penggunaan sukrosa selama periode perkembangan buah. Olehkarenanya perlu di treatment sepertihalnya pemangkasan buah untuk menghasilkan buah yang lebih optimal.
Tomat adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dariMeksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh dengan tinggi sekitar 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang. Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan. Menurut Anonim (2004), tanaman tomat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kerajaan       : Plantae
Kelas             : Dicotyledoneae
Ordo              : Solanales
Famili            : Solanaceae
Genus            : Lycopersicum
Spesies           : Lycopersicum esculentum Smith.
            Produktivitas tanaman tomat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. pada umumnya temperatur di bawah atau di atas optimal mempengaruhi proses reproduksi sehingga dapat menurunkan produksi buah. Di daerah tropis temperatur tinggi, kurangnya intensitas cahaya, dan kelembaban tinggi dapat menurunkan produksi dan kualitas buah, sedangkan kondisi di lapang seperti kekeringan, temperatur yang tinggi, hujan dan angin kencang juga dapat menyebabkan penurunan produksi dan kualitas buah. Faktor-faktor abiotik tersebut berpengaruh terhadap beberapa tahap proses reproduksi, sehingga mempengaruhi produksi buah (Purnamaningsih, 2008).
            Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 21 – 24 0C pada siang hari dan 15 – 20 0C pada malam hari (Deanon, 1967). Temperatur pada siang hari lebih dari 38 0C selama 1-3 hari setelah penyerbukan menyebabkan embrio mengalami kerusakan, sehingga biji yang terbentuk tidak baik (Alvin et al., 1999).
B.Rumusan Masalah
a)      Manfaat dari pemangkasan tanaman Tomat
b)      Pengaruh pemangkasan pada tanaman tomat

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pemangkasan
Pemangkasan tanaman merupakan usaha yang dilakukan para petani untuk mendapatkan bentuk tajuk tanaman yang ideal atau untuk mendapatkan hasil tanaman yang berbuah lebih banyak terlepas dari baik tidaknya mutu buah tersebut. Pemangkasan bertujuan untuk mengurangi jumlah tunas dan pucuk batang agar pertumbuhan buahnya maksimal.  Pada tanaman tomat yang terlalu rimbun sulit mendistribusikan hara sehingga buahnya kerdil dan proses pematangannya lebih lama.  Selain itu, pemangkasan juga berguna untukmengurangi gangguan hama dan penyakit.
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh berbagai macam faktor , antara lain adalah Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) pada tanaman (plant regulator). Contoh zat pengatur tumbuh itu antara lain adalah auksin. Auksin dibentuk di koleoptil atau ujung batang dan akar yang berfungsi pada pemanjangan tunas apikal (tunas pertama yang tumbuh cepat), akibat dari dominansi apikal, yaitu terhambatnya pertumbuhan tunas lateral (tunas ketiak daun). Untuk itu pemangkasan tunas apikal perlu dilakukan agar tunas lateral dapat tumbuh.
Pertumbuhan tunas lateral menimbulkan terbentuknya cabang batang yang cukup banyak pada ketiak batang utama. Di lain pihak pemangkasan pucuk batang menyebabkan pertumbuhan tunas apikal terhambat sehingga tanaman tidak terlalu tinggi dan mempunyai cabang yang banyak sehingga pembentukan bunga banyak. Bunga yang abnyak tersebut dapat diartikan sebagai adanya hasil tanaman yang baik.
B.Teknik Pemangkasan
Pada tanaman buah dikenal teknik pemangkasan bertujuan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan produksi pada tanaman buah, pemangkasan mampu menjaga kelembaban tanaman sehingga tidak mudah terserang hama dan penyakit (Anonim, 2002). Ada beberapa cara pemangkasan yaitu pemangkasan cabang primer, pemangkasan peremajaan dan pemangkasan pemeliharaan. Dan sisi lain pemangkasan dalam yang dilakukan pada peremajaan akan menunda masa panen karena tanaman memerlukan waktu untuk rehabilitasi. Ditinjau dari aspek fisiologis tanaman, pemangkasa yang demikian disertai dengan pembersihan seluruh komponen untuk asimilasi adalah suatu hal yang sangat drastis dan akan menyebabkan terjadinya stagnasi pertumbuhan berikutnya (Zulkifli Hasan, 2001)
Pemangkasan dapat mendorong lebih cepat tumbuhnya tunas baru, yang berpotensi untuk berbunga.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan selain dapat meningkatkan hasil bunga juga dapat memperbaiki kualitas bunga dan penampilan atau figur tanaman menjadi lebih baik tetapi dapat juga mengadakan produksi bunga menurun. (Satsijah, 2008).
Tunas lateral merupakan subyek pengamat korelasi oleh tunas apikal sehungga jika tunas apikal dipangkas maka hanya tunas lateral paling atas yang tumbuh denagn cepat sehingga tunas basal tetap terhambat.Penghambatan tunas lateral tergantung pada konsentrasi hormon auksin yang diberikan pada permukaan batang yang dipotong. Sebuah pemberian auksin eksogen pada sebuah tanaman yang dipotong akan merangsang prtumbuhan pucuk tanaman (Wilkins, 2004). Dominasi pucuk dapat dihilangkan yang pemangkasan. Auksin dibentuk ujung batang dan ujung akar dari mana ia bergerak ke bagian lain dari tanaman hasil akhir dari konsentrasi auksin berhubungan dengan pemangkasan. Pertumbuhan dan juga diferensiasi jaringan dan alat-alat (Anonim, 2010)
Untuk mendapatkan hasil tomat yang seragam hanya memelihara dua cabang utama yang tumbuh pada batang utama. Setelah tumbuh beberapa daun biasanya tanaman tomat akan membentuk dua cabang dan tunas-tunas yang tumbuh pada ruas-percabangan. Tunas-tunas yang tumbuh pada cabang yang dipelihara dilakukan pemotongan. Pemotongan tunas yang tumbuh pada percabangan dilakukan dan harus dapat membedakan apakah yang tumbuh tersebut merupakan tunas atau calon bunga. Kalau yang tumbuh calon bunga jangan dilakukan pemotongan ketika tunas masih kecil.(Anonim, 2009)
Pembahasan pada pucuk tanaman dilakukan dengan mematahkan dominasi apikal sehingga pemangkasan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karena pemangkasan merupakan suatu tindakan membuang tunas apikal sehingga mendorong tanaman agar bercabang banyak. Tunas yang terdapat dipucuk batang dipangkas sehingga tunas-tunas pada ketiak daun muncul. Tunas yang berada dipucuk adalah pusat terbentuknya auksin dan auksin tersebut akan menyebar kebagian batang tanaman setelah dilakukan pemangkasan dan mendorong munculnya tunas lateral. Jika tunas lateralnya semakin banyak maka akan diperoleh produksi yang maksimal. Jumlah tunas lateral pada tanaman tomat yang dipangkas sebagai perlakuan semuanya lebih banyak dibandingkan pada tanaman kontrol. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti : faktor genetik tanaman itu sendiri; faktor lingkungan berupa cahaya, kelembaban, bahan organik, CO2 dan faktor perlakuan seperti pemupukan pada awal tanam dan pemeliharaan. 
C. Perlakuan Tanaman Tomat
Perlakuan Pemangkasan Tanaman
Tomat (Solanum licopersium) adalah suatu tanaman setahun yang berbentuk perdu dan termasuk dalam family Solanaceae. Tomat dapat ditanam dimana saja baik di dataran tinggi (pegunungan) atau dataran rendah. Syarat yang penting untuk petumbuhan adalah tanah yang gembur, sarang (sedikit mengandung pasir), subur (banyak mengandung humus atau bunga tanah). Tanah liat yang sedikit mengandung pasir adalah yang paling disenangi dengan derajat keasaman (pH 5-6). Tomat peka terhadap zat makanan dalam tanah yang sedikit kelebihan atau kekurangan terutama nitrogen (Rukmana, 1994).
Pemangkasan dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan pupuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman, serta untuk mengetahui percepatan pertmbuhan tunas antara tanaman tomat yang di pangkas atau tidak. Pemangkasan Pemangkasan dimaksudkan agar dapat diperoleh buah yang besar dan cepat masak. Pemangkasan dilakukan sekali atau dua kali sebulan yaitu dengan cara memangkas bagian pucuk atau cabang ketiga pada batang pokok, atau cabang kelima pada kedua cabang yang dibiarkan hidup. Pemangkasan tanaman tomat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pemangkasan tunas muda dan pemangkasan batang (Anonim, 2010)
Pengaruh pemangkasan dari pertumbuhan tanaman melalui tunas tenyata sangat berpengaruh, setelah di lakukan pemangkasan proses munculnya tunas lebih cepat dan untuk mengambil nutrisi dari dalam tanah tidak bersaing dengan daun tanaman tomat tersebut. Pada prinsipnya pemangkasan akan merangsang terbentuknya tunas vegetatif sehingga bidang percabangannya lebih luas dan memungkinkan dapat menambah produksi. Hasil penelitian tentang pengaruh macam-macam pemangkasan, tunas-tunas baru terbentuk dua minggu setelah pemangkasan dan dengan pemangkasan satu fase pertunasan yang tepat pada bukunya dimana setiap pohon dipangkas maka menghasilkan tunas yang lebih banyak (Purbiati, 1993).
Pada tanaman tomat yang diberi perlakuan mengalami pertumbuhan tunas dengan masing-masing satu tunas di setiap tanaman perlakuan, sedangkan pada tanaman tomat yang di perlakukan kontrol dengan tidak di lakukan pemangkasan tidak terjadi pertumbuhan tunas.

D.Pengaruh pemangkasan Pada Tanaman Tomat
Sumber (Sink) dan Lubuk (Source)  pada Tanaman Tomat
            Keseimbangan sink-source diperlukan bagi tanaman pada saat fase perkembangan buah. Masa pembentukan organ reproduktif merupakan fase kritis yang sangat memerlukan cukup banyak energi dari jaringan source. Pengendalian nisbah sink-source menjadi sangat penting bagi tanaman berenergi tinggi seperti nut. Proses fotosintesis yang terjadi pada daun menghasilkan asimilat yang digunakan untuk pertumbuhan buah dan juga berkontribusi terhadap kualitas buah. Ukuran baik itu jumlah maupun luas daun, merupakan sumber (source) asimilat saling berinteraksi dengan buah yang merupakan organ pengguna asimilat (sink). Oleh karena itu, ukuran buah optimum dengan kualitasnya yang baik membutuhkan nisbah daun/ buah tertentu. Namun pada kenyataannya daun tidak dapat ditingkatkan jumlahnya, sehingga pengaturan nisbah daun/buah hanya dimungkinkan melalui pengurangan jumlah buah. Source merupakan organ yang mensintesis dan mengekspor zat seperti karbohidrat (daun, phloem, buah muda, dan batang hijau) dan hormon (pucuk, akar, dan biji). Sink merupakan organ yang mengimport dan menggunakan atau menyimpan suatu zat seperti karbohidrat (biji, daging buah, akar, pucuk yang tumbuh). Pada tanaman tomat, sumber (source) dapat berupa daun-daun, phloem, buah muda, dan batang hijau. Sedangkan lubuk (sink) yang paling dominan pada tanaman tomat dalam menyimpan karbohidrat adalah buahnya.
            Pengurangan atau pengaturan buah akan meningkatkan nisbah daun-buah melalui peningkatan luas daun yang ada terhadap setiap buah yang dibiarkan terus tumbuh dan berkembang. Apabila jumlah buah dalam kondisi banyak pada suatu tanaman maka akan menyebabkan beberapa perubahan seperti berkurangnya kandungan karbohidrat, ukuran dan bobot buah, seta komponen kualitas buah. Selain itu, akan menyebabkan jumlah buah hasil panen berikutnya menjadi menurun. Poerwanto (2004) menyatakan bahwa penjarangan buah sering dilakukan oleh petani untuk mengoptimalkan kualitas buah.
            Pada perlakuan penjarangan buah, nisbah daun terhadap jumlah buah meningkat yang mengakibatkan pertumbuhan buah lebih optimal dan menurunnya kompetisi dalam memperebutkan asimilat. Hal tersebut akan meningkatkan ukuran buah, kandungan padatan terlarut dan bobot kering buah. Menurut Saladin (2002) pada tanaman tomat Galur Harapan IPB yang dibudidayakan di lapang, dengan penjarangan buah dapat mengurangi persentase gugur buah per tanaman dari 58.6 % menjadi 34.57 %. Persaingan buah dalam mendapatkan fotosintat makin kecil dengan jumlah buah yang terbatas sehingga dapat memperkecil tingkat gugur buah. Pemangkasan merupakan suatu teknik untuk mengatur bentuk tanaman agar dapat menumbuhkan tunas baru dan memungkinkan melakukan panen pada tingkat produksi tertentu (Atmosoedarjo et al, 2000). Secara fungsional pemangkasan akan mengurangi kapasitas produksi karbohidrat sehingga menyebabkan pertumbuhan akar terganggu dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman (Edmond et al, 1964). Pemangkasan pada tomat memiliki keuntungan yaitu buah lebih cepat matang, meningkatkan panen awal dan total panen, mengurangi hama dan penyakit, buah lebih besar dan mempermudah pemanenan serta penyemprotan pestisida (Thompson dan Kelly, 1957).
            Wartapa dkk. (2009) menyatakan bahwa pemangkasan adalah salah satu cara dalam memacu pertumbuhan, dari perombakan timbunan karbohidrat yang dicadangkan untuk pertumbuhan generatif, namun dipergunakan untuk pembentukan tunas maupun pembentukan bunga. Penjarangan buah relatif dapat mempercepat panen, ini dimungkinkan dengan penjarangan akan terjadi proses penurunan kadar auxin pada jaringan muda. Seperti yang dikemukakan Sunaryono (1977), bahwa pemangkasan pada tanaman tomat dapat mempercepat pembungaan yang lebih awal. Dimana jumlah buah sangat berkaitan dengan jumlah cabang tanaman.pengaturan jumlah cabang dapat memberikan jumlah buah paling banyak. Hal ini disebabkan karena setiap cabang utama akan terbentuk rangkain buah.
            Lewis (1990) mengatakan bahwa pemangkasan dapat menjaga keseimbangan antara pertumbuhan cabang dan buah. Jumlah cabang pada tanaman tomat akan berpengaruh terhadap mutu buah maupun mutu benih. Cabang tanaman yang sedikit dimungkinkan mutu buah dan benih dapat meningkat. Asimilat yang terbentuk sepenuhnya dapat disimpan pada buah maupun biji menjadi lebih besar, sehingga mempengaruhi mutu buah maupun benih. Sebaliknya, apabila jumlah cabang pada tanaman tomat banyak, maka asimilat banyak dipergunakan untuk pertumbuhan tunas-tunas baru, sehingga asimilat yang tersimpan pada buah maupun biji menjadi berkurang dan selanjutnya menyebabkan asimilay yang disimpan pada buah dan biji lebih sedikit. Oleh karena asimilat yang disimpan buah atau benih sedikit, dapat mengakibatkan mutu buah maupun benih menurun. Hal ini telah terbukti dalam penelitian Melulosa (2002), tanaman tomat dengan dua cabang utama memberikan berat buah dan ukuran terbaik.





















BAB IV
KEIMPULAN
A.Kesimpulan
a)      Pemangkasan pada tunas apikal akan merangsang tumbuhnya tunas lateral
b)      Pemangkasan pada umumnya bertujuan untuk memperbanyak buah yang dihasilkan oleh  suatu  tanaman.
c)      Tanaman yang tunas apikalnya tidak dipangkas akan menghambat pertumbuhan tunas lateral      yang  disebut dominasi apikal.
d)      Faktor yang berpengaruh terhadap pemangkasan adalah faktor tanaman,faktor lingkungan dan faktor perlakuan
e)      Perawatan secara maksimal pada masa petumbuhan tanaman perlu diperlukan secara intensif agar diperoleh hasil yang maksimal.
f)       Manfaat pemangkasan adalah: Unsur hara yang diserap tanaman akan dimamfaatkan semaksimal mungkin oleh tanaman untuk memperbesar buah yang dipelihara, intensitas cahaya matahari yang masuk ketanaman lebih banyak sehingga akan mengurangi terjadinya serangan hama penyakit, beban batang tanaman tidak terlalu berat untuk menyangga buah sehingga, kerobohan dapat dikurangi,
B.Saran
a)      Dalam melakukan pemangkasan sebaiknya pada saat batang tanaman telah kuat.
b)      Pemangkasan dibuat miring agar air tidak menggenang pada batang yang akan mengakikbatkan batang menjadi busuk.
c)      Perawatan yang meliputi penyiraman dan penyiangan hendaknya dilakukan secara rutin agar pertumbuhan tanaman sesuai harapan.




DAFTAR PUSTAKA
Atmosoedarjo, S., J. Kartasubrata, M. Kaomini, W. Saleh, W. Moerdoko, Pramodibyo dan S.             Ranoeprawiro. 2000. Sutera Alam Indonesia. Yayasan Sarana Jaya. Jakarta. 337 hal.
Edmond, J. B., T. L. Senn and F. S. Andrews. 1964. Fundamentals of Horticulture. Mc Graw –                 Hill. New York. 476 p.
Purnamaningsih, R. 2008. Perakitan Tanaman Tomat Partenokarpi untuk Meningkatkan Produksi              Tomat di Dataran Rendah. Warta Biogen Vol. 4 No. 2.

Purwanto. 2004. Modul II Budidaya Buah – Buahan : Pertumbuhan dan Perkembangan Pohon.     Program Studi Hortikulktura. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor .

Saladin, M. 2002. Evaluasi Karakter Hortikultura dan Pengaruh Pemangkasan Cabang terhadap     Produksi Sepuluh Galur Tomat Harapan IPB. Skripsi. Jurusan Budi Daya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Thompson, H. C. and W. C. Kelly. 1957. Vegetable Crop. 5th edition. McGraw hill Book                          Company. New York. 611p.

Wartapa, A. 2009. Pengaturan jumlah cabang utama dan penjarangan buah terhadap hasil dan                    mutu benih tomat Varietas Kaliurang (Lycopersicum esculentum Mill.). Jurnal Ilmu          Pertanian 5(2): 150-163.


Share this article :

1 komentar:

  1. agronomiunhas menyediakan jasa periklanan, lebih lanjut silahkan hubungi admin, agronomiunhas.

    BalasHapus

jadilah bagian dari seribu orang yang menyukai blog ini, dengan mengikuti kami di Laman Facebook. Budidaya Pertanian, mengenai kritik dan saran kami sangat mengharapkan demi sempurnanya informasi yang kami sampaikan
 
Support : Facebook: AL AZ ARI/'>Ari Sandria | Agronomi Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AGRONOMI UNHAS - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template