MAKALAH
FISIOLOGI PASCA
PANEN
PENGARUH PEMANGKASAN PADA TANAMAN TOMAT
OLEH
NAMA :AL AZ ARI
NIM :G11111254
KELAS :C
JURUSAN AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pengaruh pemangkasan terhadap pertumbuhan taman”
Makalah ini berisikan tentang bagaimana pengaruh Pemangkasan terhadap tanaman, terutama di bidang pertanian,pemangkasan sangat berpengaruh terhadap tanaman yang mengalami masa pembuahan, semoga dengan adanya makalah ini kita mendapat ilmu pengetahuan baru khususnya di bidang pertanian, dan mampu diterapkan di lapangan pertanian.
Makalah ini berisikan tentang bagaimana pengaruh Pemangkasan terhadap tanaman, terutama di bidang pertanian,pemangkasan sangat berpengaruh terhadap tanaman yang mengalami masa pembuahan, semoga dengan adanya makalah ini kita mendapat ilmu pengetahuan baru khususnya di bidang pertanian, dan mampu diterapkan di lapangan pertanian.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Makassar,
3 Maret 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tomat (Lycopersicum
esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang mempunyai nilai gizi
tinggi. Di Indonesia, tomat banyak diusahakan, baik di dataran tinggi (60%)
maupun di daratan rendah (40%). Rendahnya produksi tomat menjadi salah satu
kendala dalam budi daya tanaman ini. Hasil rata-rata pertanaman tomat di
dataran rendah umumnya sekitar 6,0 ton/ha, sedangkan di dataran tinggi mencapai
26,6 ton/ha. Rendahnya produksi di dataran rendah antara lain disebabkan oleh terbatasnya
varietas unggul. Seain itu, kendala utama rendahnya produksi tomat secara
nasional adalah keterbatasan teknologi budidaya yang dimiliki petani dan
kurangnya informasi teknologi, seperti pemangkasan cabang atau pengaturan
jumlah cabang utama dan penjarangan buah atau pengurangan buah (Anonim, 2004).
Pengurangan
jumlah buah (fruit thinning) merupakan praktek budidaya yang diterapkan pada
perkebunan buah dengan tujuan meningkatkan ukuran buah sekaligus kualitas
kandungan nutrisi. Menurut sutiastini (1993), pengurangan buah dapat
meningkatkan mutu buah. Dengan pengurangan buah, asimilat disimpan dalam buah
secara optimal, sehingga cadangan makanan dalam biji banyak dan perkecambahan
benih normal (Widodo, 1998). Pemangkasan ini merupakan usaha untuk memperbaiki
kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, cahaya, sirkulasi angin sehingga
aktifitas fotosintesa berlangsung normal.
Buah
merupakan salah satu organ sink untuk asimilat selama periode
pertumbuhan dan
perkembangan buah, sehingga jumlah buah merupakan komponen ukuran atau besaran sink. Menurut Egli (1999), hasil suatu tanaman dapat dibatasi oleh aktivitas sumber (source) seperti fotosintesis pada daun atau oleh keberadaan lubuk (sink) yang menggunakan fotosintat hasil source. Dengan kata lain kadar pati daun dpat menurun seiring dengan bertambah jumlah muatan buah yang megindikasikan buah merupakan organ pesaing (sink) untuk asimilat. Hal tersebut dapat disebabkan karena pembongkaran pati daun menjadi sukrosa untuk keperluan buah sebagai organ sink. Jadi, metabolisme sukrosa merupakan hal penting bagi mobilisasi dan penggunaan sukrosa selama periode perkembangan buah. Olehkarenanya perlu di treatment sepertihalnya pemangkasan buah untuk menghasilkan buah yang lebih optimal.
perkembangan buah, sehingga jumlah buah merupakan komponen ukuran atau besaran sink. Menurut Egli (1999), hasil suatu tanaman dapat dibatasi oleh aktivitas sumber (source) seperti fotosintesis pada daun atau oleh keberadaan lubuk (sink) yang menggunakan fotosintat hasil source. Dengan kata lain kadar pati daun dpat menurun seiring dengan bertambah jumlah muatan buah yang megindikasikan buah merupakan organ pesaing (sink) untuk asimilat. Hal tersebut dapat disebabkan karena pembongkaran pati daun menjadi sukrosa untuk keperluan buah sebagai organ sink. Jadi, metabolisme sukrosa merupakan hal penting bagi mobilisasi dan penggunaan sukrosa selama periode perkembangan buah. Olehkarenanya perlu di treatment sepertihalnya pemangkasan buah untuk menghasilkan buah yang lebih optimal.
Tomat
adalah tumbuhan dari
keluarga Solanaceae,
tumbuhan asli Amerika
Tengah dan Selatan,
dariMeksiko sampai Peru.
Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh dengan tinggi
sekitar 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang. Tanaman
tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan. Menurut Anonim
(2004), tanaman tomat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kerajaan
: Plantae
Kelas
:
Dicotyledoneae
Ordo
:
Solanales
Famili
: Solanaceae
Genus
:
Lycopersicum
Spesies
: Lycopersicum
esculentum Smith.
Produktivitas
tanaman tomat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. pada umumnya temperatur di
bawah atau di atas optimal mempengaruhi proses reproduksi sehingga dapat
menurunkan produksi buah. Di daerah tropis temperatur tinggi, kurangnya
intensitas cahaya, dan kelembaban tinggi dapat menurunkan produksi dan kualitas
buah, sedangkan kondisi di lapang seperti kekeringan, temperatur yang tinggi,
hujan dan angin kencang juga dapat menyebabkan penurunan produksi dan kualitas
buah. Faktor-faktor abiotik tersebut berpengaruh terhadap beberapa tahap proses
reproduksi, sehingga mempengaruhi produksi buah (Purnamaningsih, 2008).
Suhu
yang baik untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 21 – 24 0C pada siang
hari dan 15 – 20 0C pada malam hari (Deanon, 1967). Temperatur pada siang
hari lebih dari 38 0C selama 1-3 hari setelah penyerbukan menyebabkan
embrio mengalami kerusakan, sehingga biji yang terbentuk tidak baik
(Alvin et al., 1999).
B.Rumusan
Masalah
a) Manfaat
dari pemangkasan tanaman Tomat
b) Pengaruh
pemangkasan pada tanaman tomat
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pemangkasan
Pemangkasan
tanaman merupakan usaha yang dilakukan para petani untuk mendapatkan bentuk
tajuk tanaman yang ideal atau untuk mendapatkan hasil tanaman yang berbuah
lebih banyak terlepas dari baik tidaknya mutu buah tersebut. Pemangkasan
bertujuan untuk mengurangi jumlah tunas dan pucuk batang agar pertumbuhan
buahnya maksimal. Pada tanaman tomat yang terlalu rimbun sulit
mendistribusikan hara sehingga buahnya kerdil dan proses pematangannya lebih
lama. Selain itu, pemangkasan juga berguna untukmengurangi gangguan hama
dan penyakit.
Pertumbuhan
tanaman dipengaruhi oleh berbagai macam faktor , antara lain adalah Zat
Pengatur Tumbuh (ZPT) pada tanaman (plant regulator). Contoh zat pengatur
tumbuh itu antara lain adalah auksin. Auksin dibentuk di koleoptil atau ujung
batang dan akar yang berfungsi pada pemanjangan tunas apikal (tunas pertama
yang tumbuh cepat), akibat dari dominansi apikal, yaitu terhambatnya
pertumbuhan tunas lateral (tunas ketiak daun). Untuk itu pemangkasan tunas
apikal perlu dilakukan agar tunas lateral dapat tumbuh.
Pertumbuhan
tunas lateral menimbulkan terbentuknya cabang batang yang cukup banyak pada
ketiak batang utama. Di lain pihak pemangkasan pucuk batang menyebabkan
pertumbuhan tunas apikal terhambat sehingga tanaman tidak terlalu tinggi dan
mempunyai cabang yang banyak sehingga pembentukan bunga banyak. Bunga yang
abnyak tersebut dapat diartikan sebagai adanya hasil tanaman yang baik.
B.Teknik Pemangkasan
Pada
tanaman buah dikenal teknik pemangkasan bertujuan untuk menjaga kesehatan dan
meningkatkan produksi pada tanaman buah, pemangkasan mampu menjaga kelembaban
tanaman sehingga tidak mudah terserang hama dan penyakit (Anonim,
2002). Ada beberapa cara pemangkasan yaitu pemangkasan cabang primer,
pemangkasan peremajaan dan pemangkasan pemeliharaan. Dan sisi lain pemangkasan
dalam yang dilakukan pada peremajaan akan menunda masa panen karena tanaman
memerlukan waktu untuk rehabilitasi. Ditinjau dari aspek fisiologis tanaman,
pemangkasa yang demikian disertai dengan pembersihan seluruh komponen untuk
asimilasi adalah suatu hal yang sangat drastis dan akan menyebabkan terjadinya
stagnasi pertumbuhan berikutnya (Zulkifli Hasan, 2001)
Pemangkasan
dapat mendorong lebih cepat tumbuhnya tunas baru, yang berpotensi untuk
berbunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan selain
dapat meningkatkan hasil bunga juga dapat memperbaiki kualitas bunga dan
penampilan atau figur tanaman menjadi lebih baik tetapi dapat juga mengadakan
produksi bunga menurun. (Satsijah, 2008).
Tunas
lateral merupakan subyek pengamat korelasi oleh tunas apikal sehungga jika
tunas apikal dipangkas maka hanya tunas lateral paling atas yang tumbuh denagn
cepat sehingga tunas basal tetap terhambat.Penghambatan tunas lateral
tergantung pada konsentrasi hormon auksin yang diberikan pada permukaan batang
yang dipotong. Sebuah pemberian auksin eksogen pada sebuah tanaman yang
dipotong akan merangsang prtumbuhan pucuk tanaman (Wilkins,
2004). Dominasi pucuk dapat dihilangkan yang pemangkasan. Auksin dibentuk
ujung batang dan ujung akar dari mana ia bergerak ke bagian lain dari tanaman
hasil akhir dari konsentrasi auksin berhubungan dengan pemangkasan. Pertumbuhan
dan juga diferensiasi jaringan dan alat-alat (Anonim, 2010)
Untuk
mendapatkan hasil tomat yang seragam hanya memelihara dua cabang utama yang
tumbuh pada batang utama. Setelah tumbuh beberapa daun biasanya tanaman tomat
akan membentuk dua cabang dan tunas-tunas yang tumbuh pada ruas-percabangan.
Tunas-tunas yang tumbuh pada cabang yang dipelihara dilakukan pemotongan. Pemotongan
tunas yang tumbuh pada percabangan dilakukan dan harus dapat membedakan apakah
yang tumbuh tersebut merupakan tunas atau calon bunga. Kalau yang tumbuh calon
bunga jangan dilakukan pemotongan ketika tunas masih kecil.(Anonim, 2009)
Pembahasan
pada pucuk tanaman dilakukan dengan mematahkan dominasi apikal sehingga
pemangkasan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karena pemangkasan
merupakan suatu tindakan membuang tunas apikal sehingga mendorong tanaman agar
bercabang banyak. Tunas yang terdapat dipucuk batang dipangkas sehingga
tunas-tunas pada ketiak daun muncul. Tunas yang berada dipucuk adalah pusat
terbentuknya auksin dan auksin tersebut akan menyebar kebagian batang tanaman
setelah dilakukan pemangkasan dan mendorong munculnya tunas lateral. Jika tunas
lateralnya semakin banyak maka akan diperoleh produksi yang maksimal. Jumlah
tunas lateral pada tanaman tomat yang dipangkas sebagai perlakuan semuanya
lebih banyak dibandingkan pada tanaman kontrol. Hal ini disebabkan oleh
berbagai faktor seperti : faktor genetik tanaman itu sendiri; faktor lingkungan
berupa cahaya, kelembaban, bahan organik, CO2 dan faktor perlakuan seperti
pemupukan pada awal tanam dan pemeliharaan.
C. Perlakuan Tanaman Tomat
Perlakuan
Pemangkasan Tanaman
Tomat (Solanum
licopersium) adalah suatu tanaman setahun yang berbentuk perdu dan
termasuk dalam family Solanaceae. Tomat dapat ditanam dimana saja baik di
dataran tinggi (pegunungan) atau dataran rendah. Syarat yang penting untuk
petumbuhan adalah tanah yang gembur, sarang (sedikit mengandung pasir), subur
(banyak mengandung humus atau bunga tanah). Tanah liat yang sedikit mengandung
pasir adalah yang paling disenangi dengan derajat keasaman (pH 5-6). Tomat peka
terhadap zat makanan dalam tanah yang sedikit kelebihan atau kekurangan
terutama nitrogen (Rukmana, 1994).
Pemangkasan
dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan pupuk terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman, serta untuk mengetahui percepatan pertmbuhan tunas antara
tanaman tomat yang di pangkas atau tidak. Pemangkasan Pemangkasan dimaksudkan
agar dapat diperoleh buah yang besar dan cepat masak. Pemangkasan dilakukan
sekali atau dua kali sebulan yaitu dengan cara memangkas bagian pucuk atau
cabang ketiga pada batang pokok, atau cabang kelima pada kedua cabang yang dibiarkan
hidup. Pemangkasan tanaman tomat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
pemangkasan tunas muda dan pemangkasan batang (Anonim, 2010)
Pengaruh
pemangkasan dari pertumbuhan tanaman melalui tunas tenyata sangat berpengaruh,
setelah di lakukan pemangkasan proses munculnya tunas lebih cepat dan untuk
mengambil nutrisi dari dalam tanah tidak bersaing dengan daun tanaman tomat
tersebut. Pada prinsipnya pemangkasan akan merangsang terbentuknya tunas
vegetatif sehingga bidang percabangannya lebih luas dan memungkinkan dapat
menambah produksi. Hasil penelitian tentang pengaruh macam-macam pemangkasan,
tunas-tunas baru terbentuk dua minggu setelah pemangkasan dan dengan
pemangkasan satu fase pertunasan yang tepat pada bukunya dimana setiap pohon
dipangkas maka menghasilkan tunas yang lebih banyak (Purbiati, 1993).
Pada
tanaman tomat yang diberi perlakuan mengalami pertumbuhan tunas dengan
masing-masing satu tunas di setiap tanaman perlakuan, sedangkan pada tanaman
tomat yang di perlakukan kontrol dengan tidak di lakukan pemangkasan tidak
terjadi pertumbuhan tunas.
D.Pengaruh pemangkasan Pada Tanaman
Tomat
Sumber (Sink) dan Lubuk
(Source) pada Tanaman Tomat
Keseimbangan sink-source diperlukan
bagi tanaman pada saat fase perkembangan buah. Masa pembentukan organ
reproduktif merupakan fase kritis yang sangat memerlukan cukup banyak
energi dari jaringan source. Pengendalian
nisbah sink-source menjadi sangat penting bagi tanaman berenergi
tinggi seperti nut. Proses fotosintesis yang terjadi pada daun menghasilkan
asimilat yang digunakan untuk pertumbuhan buah dan juga berkontribusi terhadap
kualitas buah. Ukuran baik itu jumlah maupun luas daun, merupakan sumber
(source) asimilat saling berinteraksi dengan buah yang merupakan organ pengguna
asimilat (sink). Oleh karena itu, ukuran buah optimum dengan kualitasnya yang
baik membutuhkan nisbah daun/ buah tertentu. Namun pada kenyataannya daun tidak
dapat ditingkatkan jumlahnya, sehingga pengaturan nisbah daun/buah hanya
dimungkinkan melalui pengurangan jumlah buah. Source merupakan organ
yang mensintesis dan mengekspor zat seperti karbohidrat (daun, phloem, buah
muda, dan batang hijau) dan hormon (pucuk, akar, dan
biji). Sink merupakan organ yang mengimport dan menggunakan atau
menyimpan suatu zat seperti karbohidrat (biji, daging buah, akar, pucuk yang
tumbuh). Pada tanaman tomat, sumber (source) dapat berupa daun-daun, phloem,
buah muda, dan batang hijau. Sedangkan lubuk (sink) yang paling dominan pada
tanaman tomat dalam menyimpan karbohidrat adalah buahnya.
Pengurangan
atau pengaturan buah akan meningkatkan nisbah daun-buah melalui peningkatan
luas daun yang ada terhadap setiap buah yang dibiarkan terus tumbuh dan
berkembang. Apabila jumlah buah dalam kondisi banyak pada suatu tanaman maka
akan menyebabkan beberapa perubahan seperti berkurangnya kandungan karbohidrat,
ukuran dan bobot buah, seta komponen kualitas buah. Selain itu, akan
menyebabkan jumlah buah hasil panen berikutnya menjadi menurun. Poerwanto
(2004) menyatakan bahwa penjarangan buah sering dilakukan oleh petani untuk
mengoptimalkan kualitas buah.
Pada
perlakuan penjarangan buah, nisbah daun terhadap jumlah buah meningkat yang
mengakibatkan pertumbuhan buah lebih optimal dan menurunnya kompetisi dalam
memperebutkan asimilat. Hal tersebut akan meningkatkan ukuran buah, kandungan
padatan terlarut dan bobot kering buah. Menurut Saladin (2002) pada tanaman
tomat Galur Harapan IPB yang dibudidayakan di lapang, dengan penjarangan buah
dapat mengurangi persentase gugur buah per tanaman dari 58.6 % menjadi 34.57 %.
Persaingan buah dalam mendapatkan fotosintat makin kecil dengan jumlah buah
yang terbatas sehingga dapat memperkecil tingkat gugur buah. Pemangkasan
merupakan suatu teknik untuk mengatur bentuk tanaman agar dapat menumbuhkan
tunas baru dan memungkinkan melakukan panen pada tingkat produksi tertentu
(Atmosoedarjo et al, 2000). Secara fungsional pemangkasan akan mengurangi
kapasitas produksi karbohidrat sehingga menyebabkan pertumbuhan akar terganggu
dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman (Edmond et al, 1964). Pemangkasan pada
tomat memiliki keuntungan yaitu buah lebih cepat matang, meningkatkan panen
awal dan total panen, mengurangi hama dan penyakit, buah lebih besar dan
mempermudah pemanenan serta penyemprotan pestisida (Thompson dan Kelly, 1957).
Wartapa
dkk. (2009) menyatakan bahwa pemangkasan adalah salah satu cara dalam memacu
pertumbuhan, dari perombakan timbunan karbohidrat yang dicadangkan untuk
pertumbuhan generatif, namun dipergunakan untuk pembentukan tunas maupun
pembentukan bunga. Penjarangan buah relatif dapat mempercepat panen, ini
dimungkinkan dengan penjarangan akan terjadi proses penurunan kadar auxin pada
jaringan muda. Seperti yang dikemukakan Sunaryono (1977), bahwa pemangkasan
pada tanaman tomat dapat mempercepat pembungaan yang lebih awal. Dimana jumlah
buah sangat berkaitan dengan jumlah cabang tanaman.pengaturan jumlah cabang
dapat memberikan jumlah buah paling banyak. Hal ini disebabkan karena setiap
cabang utama akan terbentuk rangkain buah.
Lewis
(1990) mengatakan bahwa pemangkasan dapat menjaga keseimbangan antara
pertumbuhan cabang dan buah. Jumlah cabang pada tanaman tomat akan berpengaruh
terhadap mutu buah maupun mutu benih. Cabang tanaman yang sedikit dimungkinkan
mutu buah dan benih dapat meningkat. Asimilat yang terbentuk sepenuhnya dapat
disimpan pada buah maupun biji menjadi lebih besar, sehingga mempengaruhi mutu
buah maupun benih. Sebaliknya, apabila jumlah cabang pada tanaman tomat banyak,
maka asimilat banyak dipergunakan untuk pertumbuhan tunas-tunas baru, sehingga
asimilat yang tersimpan pada buah maupun biji menjadi berkurang dan selanjutnya
menyebabkan asimilay yang disimpan pada buah dan biji lebih sedikit. Oleh
karena asimilat yang disimpan buah atau benih sedikit, dapat mengakibatkan mutu
buah maupun benih menurun. Hal ini telah terbukti dalam penelitian Melulosa
(2002), tanaman tomat dengan dua cabang utama memberikan berat buah dan ukuran
terbaik.
BAB IV
KEIMPULAN
A.Kesimpulan
a) Pemangkasan
pada tunas apikal akan merangsang tumbuhnya tunas lateral
b) Pemangkasan
pada umumnya bertujuan untuk memperbanyak buah yang dihasilkan oleh suatu tanaman.
c) Tanaman
yang tunas apikalnya tidak dipangkas akan menghambat pertumbuhan tunas lateral yang disebut dominasi apikal.
d) Faktor
yang berpengaruh terhadap pemangkasan adalah faktor tanaman,faktor lingkungan
dan faktor perlakuan
e) Perawatan
secara maksimal pada masa petumbuhan tanaman perlu diperlukan secara intensif
agar diperoleh hasil yang maksimal.
f) Manfaat
pemangkasan adalah: Unsur hara yang diserap tanaman akan dimamfaatkan
semaksimal mungkin oleh tanaman untuk memperbesar buah yang dipelihara,
intensitas cahaya matahari yang masuk ketanaman lebih banyak sehingga akan
mengurangi terjadinya serangan hama penyakit, beban batang tanaman tidak
terlalu berat untuk menyangga buah sehingga, kerobohan dapat dikurangi,
B.Saran
a) Dalam
melakukan pemangkasan sebaiknya pada saat batang tanaman telah kuat.
b) Pemangkasan
dibuat miring agar air tidak menggenang pada batang yang akan mengakikbatkan
batang menjadi busuk.
c) Perawatan
yang meliputi penyiraman dan penyiangan hendaknya dilakukan secara rutin agar
pertumbuhan tanaman sesuai harapan.
DAFTAR
PUSTAKA
Atmosoedarjo, S., J.
Kartasubrata, M. Kaomini, W. Saleh, W. Moerdoko, Pramodibyo dan S. Ranoeprawiro. 2000. Sutera Alam Indonesia.
Yayasan Sarana Jaya. Jakarta. 337 hal.
Edmond, J. B., T. L.
Senn and F. S. Andrews. 1964. Fundamentals of Horticulture. Mc Graw – Hill. New York. 476 p.
Purnamaningsih, R.
2008. Perakitan Tanaman Tomat Partenokarpi untuk Meningkatkan Produksi Tomat di Dataran Rendah. Warta
Biogen Vol. 4 No. 2.
Purwanto. 2004. Modul
II Budidaya Buah – Buahan : Pertumbuhan dan Perkembangan Pohon. Program Studi Hortikulktura. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor .
Saladin, M. 2002.
Evaluasi Karakter Hortikultura dan Pengaruh Pemangkasan Cabang terhadap Produksi Sepuluh Galur Tomat Harapan IPB.
Skripsi. Jurusan Budi Daya Pertanian. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Thompson, H. C. and W.
C. Kelly. 1957. Vegetable Crop. 5th edition. McGraw hill Book Company. New York.
611p.
Wartapa, A. 2009.
Pengaturan jumlah cabang utama dan penjarangan buah terhadap hasil dan mutu benih tomat Varietas
Kaliurang (Lycopersicum esculentum Mill.). Jurnal Ilmu Pertanian 5(2): 150-163.
agronomiunhas menyediakan jasa periklanan, lebih lanjut silahkan hubungi admin, agronomiunhas.
BalasHapus