Gelatin adalah sejenis protein
yang dapat diekstraksi dari tulang. Produk ini digunakan untuk keperluan
pengolahan pangan, kosmetika, dan media mikrobiologis. Pembuatan gelatin
merupakan upaya untuk mendayagunakan limbah tulang yang biasanya tidak terpakai
dan dibuang di rumah pemotongan hewan.
BAHAN yang diperlukan
1. Tulang
2. Larutan kapur 10 %. Cara membuat 1 m3 larutan kapur 10%
adalah sebagai berikut: 100 kg kapur dimasukkan ke dalam bak, kemudian
ditambahkan air sampai volumenya menjadi 1 m3. Campuran ini diaduk-aduk sampai
kapurnya larut.
PERALATAN
• Keranjang
semprotan. Alat ini digunakan untuk meletakkan tulang yang dicuci dengan
semprotan air. Dasar wadah berlobang-lobang untuk meniriskan air.
• Wadah
perendaman. Wadah ini digunakan sebagai tgempat merendam serpihan tulang. Untuk
itu dapat digunakan bak semen, bak serat gelas (fiber glass), baskom plastik,
atau ember plastik.
• Mesin
penggiling tulang. Alat ini digunakan untuk menggiling tulang hingga menjadi
sepihan dengan ukuran 1-3 cm.
• Palu
dan kayu landasan. Alat ini digunakan jika tidak tersedia mesin penggiling
tulang.
• Wadah
perebusan. Alat ini digunakan untuk merebus tulang. Drum bekas yang dipotong
dua dapat digunakan untuk keperluan ini.
• Wadah
ekstraksi gelatin. Alat ini digunakan untuk merendam tulang pada suhu panas
setelah tulang tersebut direndam dengan larutan kapur. Wadah ini terbuat dari
logam tahan karat, seperti aluminium dan stainless steel.
• Wadah
penguapan larutan gelatin. Wadah ini digunakan untuk penguapan larutan gelatin.
Wadah ini terbuat dari logam tahan karat, seperti aluminium dan stainless
steel. Bentuknya berupa bak dangkal dengan permukaan luas.
• Tungku
atau kompor
• Cetakan.
Cetakan terbuat dari plat aluminium atau stainless steel yang bersekat-sekat.
CARA PEMBUATAN
•
Pencucian. Tulang dimasukkan ke
dalam ember atau bak dan diaduk-aduk, kemudian airnya dibuang. Hal ini
dilakukan beberapa kali. Pencucian tulang dapat juga dilakukan penyemprotan air
tekanan tinggi agar kotoran-kotoran yang menempel kuat pada tulang terlepas.
• Pemotongan.
Tulang dipotong-potong dengan kampak sehingga ukurannya menjadi 5-10 cm.
Potongan tulang ini kembali dicuci dengan semprotan air sampai bersih.
• Perebusan
I. Potangan yang telah bersih direbus di dalam air mendidih selama 4-5 jam.
Kotoran yang mengambang dan buih dibuang. Setelah itu tulang ditiriskan,
kemudian dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering.
• Penggilingan
Kasar. Tulang digiling kasar sehingga ukuran menjadi 1-3 cm. Pengecilan ukuran
ini dapat juga dilakukan dengan cara memukul tulang dengan palu.
• Perendaman
di dalam Larutan Kapur. Serpihan tulang direndam di dalam larutan kapur 10%.
Setiap 1 kg tulang membutuhkan 1 liter larutan kapur. Lama perendaman adalah
4-5 minggu. Selama perendaman, dilakukan pengadukan sekali dua hari. Proses ini
akan menyebabkan ossein yang terdapat pada tulang akan membengkak. Proses ini
disebut juga “proses membengkakkan ossein”. Setelah itu, tulang dicuci dan
disemprot dengan air sehingga kotoran dan kapur yang menempel pada tulang
terbuang.
• Ekstra
Gelatin. Gelatin di dalam tulang diekstrak dengan air panas yang bersuhu
60-100°C. Ekstraksi yang baik dapat menghasilkan rendemen 14-15% (dihitung dari
berat tulang). Ekstrasi dilakukan dengan merendam tulang di dalam air panas 3
tahap, yaitu:
•
Tahap 1. Tulang direndam di dalam air bersuhu60°c selama
4 jam. Setiap 1 kg tulang membutuhkan 1 liter air perendam. Selama perendaman,
dilakukan pengadukan. Gelatin akan larut ke dalam air perendam. Setelah
perendaman, tulang dikeluarkan, dan cairan perendaman dipindahkan ke wadah
“penguapan larutan gelatin”. Di wadah ini larutan gelatin dipanaskan pada suhu
50°C sampai kental. Larutan kental ini mengandung gelatin, dan disebut larutan
gelatin tahap 1.
Tahap 2. Sementara melakukan ekstraksi tahap 1, telah
disiapkan air panas bersuhu 70°C. Tulang yang diangkat dari air panas tahap 1,
langsung dimasukkan ke dalam air panas yang bersuhu 70°C tersebut. Selama
perendaman dilakukan pengadukan. Lama perendaman adalah 4-5 jam. Suhu tersebut
dipertahankan tetap selama perendaman. Setelah perendaman selesai, tulang segera
diangkat, dan cairan perendam dipindahkan ke wadah “penguapan larutan gelatin”
yang telah berisi larutan gelatin dari tahap 1. Di wadah ini larutan gelatin
dipanaskan pada suhu 50 C sampai kental. Larutan kental ini mengandung gelatin.
Tahap 3. Sementara melakukan ekstraksi tahap 2, telah
disiapkan air panas bersuhu 100°C. Tulang yang diangkat dari air panas tahap 2,
langsung dimasukkan ke dalam air panas yang bersuhu 100°C tersebut. Selama
perndaman dilakukan pengadukan. Lama perendaman adalah selama 4-5 jam. Suhu
tersebut, dipertahankan tetap selama perendaman. Setelah perendaman selesai,
tulang segera diangkat, dan cairan perendaman dipindahkan ke wadah “penguapan
larutan gelatin” yang telah berisi larutan gelatin dari tahap 1 dan 2. Di dalam
wadah ini larutan lemtal ini mengandung gelatin terus dipanaskan pada suhu 50°C
sampai kental. Larutan kental ini mengandung gelatin.
• Pengentalan
Larutan Gelatin. Larutan gelatin pada wadah pengentalan terus dipanaskan pada
suhu 50°C agar lebih kental dan kadar airnya di bawah 40%.
• Pencetekan
Gelatin. Larutan yang telah kental dan masih panas dituangkan ke dalam cetakan.
Gelatin dibiarkan dingin dan mengeras.
• Pengeringan
Gelatin. Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara:
1. Gelatin yang telah mengeras di dalam cetakan dikeringkan
di dalam ruangan yang berdinding kawat agar sirukulasi udara tetap lancar dan
tidak dapat dimasuki oleh serangga dan tikus. Proses ini dilakukan sampai kadar
air di bawah 20%.
2. Gelatin yang telah mengeras dikeluarkan dari cetakan,
kemudian dikeringkan dengan alat pengering pada suhu 50-60°C sampai kadar
airnya di bawah 20%.
• Pengemasan
Gelatin. Gelatin yang telah kering dapat dikemas di dalam kantong plastik, atau
kotak kaleng yang tertutup rapat.
Terimakasih Sobat,, sudah berkunjung, jangan lupa di like yah atau tinggalkan pesan anda di kolom facebook paling bawah.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !