Headlines News :
Home » » Makalah perkembangbiakan secara generatif

Makalah perkembangbiakan secara generatif

Written By Al Az Ari on Jumat, 09 Januari 2015 | 11.16

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Reproduksi adalah suatu proses untuk memperoleh keturunan atau individu baru untuk mempertaankan jenisnya, vegetatif adalah proses, mempertahankan jenisnya dengan tanpa bertemunya antara gamet jantan dan gamet betina, generatif adalah proses mempertahankan jenisnya dengan cara bertemunya antara gamet jantan dan gamet betina.
B.    Tujuan
Untuk memenuhi tugas review biologi umum serta mengulas pelajaran yang telah dibahas.


BAB II
PEMBAHASAN

1.    Tumbuhan Berkembang Biak secara Generatif
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah terjadinya tumbuhan baru yang didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan merupakan peristiwa. jatuhnya serbuk sari yang mengandung sel kelamin jantan ke kepala putik yang mengandung sel kelamin betina. Alat-alat perkembangbiakan generatif tumbuhan terdapat pada bunga. Bentuk dan susunan bunga setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Namun, secara umum bagian-bagian bunga yang lengkap dapat kamu lihat pada gambar berikut.
1.    Kepala putik
2.    Tangkai kepala putik
3.    Kepala sari
4.    Tangkai benang sari
5.    Mahkota
6.    Kelopak
7.    Bakal biji
8.    Tungkai bunga
9.    Dasar bunga
Alat perkembangiakan tumbuhan adalah benang sari dan putik. Benang sari merupakan alat kelamin jantan dan putik merupakan alat kelamin betina. Benang sari terdiri dari tangkai sari dan kepala sari. Pada kepala sari yang cukup tua terdapat kotak sari yang berisi serbuk sari. Di dalam setiap serbuk sari terdapat sel kelamin jantan atau spermatozoid. Putik terdiri kepala putik, tangkai putik,dan bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat satu atau lebih bakal biji. Di dalam setiap bakal biji terdapat kantung lembaga yang mengandung beberapa inti. Salah satu inti itu merupakan sel kelamin betina atau sel telur (ovum). Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan penyerbukan, yaitu melekatnya atau jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Setelah terjadi penyerbukan, pada serbuk sari tumbuh buluh serbuk sari yang menuju ruang bakal biji. Kemudian sel kelamin jantan atau spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui buluh serbuk sari. Di dalam ruang bakal biji terjadi pembuahan, yaitu peleburan sel kelamin atau spermatozoid dengan sel kelamin betina atau sel telur. Hasil dari pembuahan adalah zigot. Zigot berkembang menjadi lembaga, bakal biji berkembang menjadi biji dan bakal buah berkembang menjadi daging buah. Lembaga yang berada di dalam biji merupakan calon tumbuhan baru. Tumbuhan akan tumbuh jika biji itu ditanam atau berada pada lingkungan yang cocok.
Seperti telah dijelaskan di bagian sebelumnya, perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi empat macam.
a.    Penyerbukan sendiri, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri.
b.    Penyerbukan tetangga, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain tetapi kedua bunga itu masih satu pohon.
c.    Penyerbukan silang, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda pohon tetapi masih satu jenis.
d.    Penyerbukan bastar, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda pohon dan tidak sejenis tetapi masih satu famili. Contoh penyerbukan antara cabe merah dengan cabe rawit.
2.    Perkembangbiakan Generatif (Kawin) pada Hewan
Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan memperbanyak jenisnya, begitu pula hewan. Hewan yang telah dewasa akan membentuk sel-sel kelamin. Hewan jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan hewan betina akan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur/ovum. Perkembangbiakan generatif pada hewan diawali dengan perkawinan atau pembuahan. Pembuahan adalah peleburan antara ovum dengan sperma setelah terjadi pembuahan terbentuklah zigot. Zigot adalah sel telur yang telah dibuahi. Selanjutnya zigot tumbuh menjadi janin, kemudian janin tumbuh menjadi anak atau individu baru. Berdasarkan tempat pertumbuhan janinnya, maka hewan dikelompokkan menjadi hewan melahirkan (vivipar), hewan bertelur (ovipar) dan hewan bertelur-melahirkan (ovovivipar).
a.    Hewan Melahirkan atau Vivipar
Vivipar adalah hewan yang melahirkan anaknya. Hewan melahirkan atau vivipar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1)    Janin tumbuh di dalam rahim induk betina (masa kehamilan).
2)    Janin memperoleh makanan dari induknya dengan perantaraan tali pusat atau plasenta.
3)    Pertumbuhan janin relatif lambat.
4)    Bentuk tubuh anak yang lahir sama dengan bentuk tubuh induk.
5)    Mempunyai daun telinga.
6)    Induk betina menyusui anaknya.
Hewan menyusui anaknya disebut mamalia. Contoh hewan melahirkan antara lain kambing, gajah, kucing, singa, tikus, kerbau, kelelewar, sapi,
kuda, beruang, paus, lumba-lumba, dan sebagainya.

b.     Hewan Bertelur atau Ovipar
Ovipar adalah hewan yang meletakan telur di luar tubuh induk betinanya. Hewan bertelur atau ovipar memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1)    Janin tumbuh di luar tubuh induk betina tetapi di dalam telur bercangkang.
2)    Janin memperoleh makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur.
3)    Janin tumbuh relatif cepat.
4)    Bentuk tubuh anak umumya sama dengan bentuk tubuh induknya.
5)    Tidak mempunyai daun telinga.
6)    Tidak mempuyai kelenjar susu.
7)    Tidak menyusui anaknya.
Contoh hewan bertelur atau ovipar antara lain ayam, burung, ikan, penyu, ular, katak, kupu-kupu, dan sebagainya. Pada beberapa unggas atau burung, telur dierami sehingga memperoleh panas yang sesuai dari tubuh induknya hingga menetas. Masa mengerami setiap jenis burung berbeda-beda. Misalnya, masa mengerami pada ayam adalah 21 hari. Setelah melalui masa mengerami telur ayam akan menetas, kulit telur akan pecah dan akan keluar anak ayam yang sama dengan induknya. Beberapa hewan bertelur, seperti katak, kupu-kupu, nyamuk, dan belalang, ketika belum dewasa bentuk tubuh anaknya berbeda dengan bentuk tubuh induknya. Selama pertumbuhan dan perkembangan menuju kedewasaan, hewan-hewan tersebut mengalami beberapa kali perubahan bentuk yang dikenal dengan istilah metamorfosis.
c.    Hewan Bertelur - Melahirkan atau Ovovivipar
Kadal sebenarnya merupakan hewan bertelur, tetapi telurnya menetas di dalam tubuh induk betina kemudian anaknya keluar dari tubuh induk betina.
Hewan yang demikian disebut hewan bertelur-melahirkan atau ovovivipar. Hewan lainnya yang termasuk ovovivipar, antara lain, beberapa jenis ular dan ikan hiu. Ciri-ciri ovovivipar sama dengan ciri-ciri ovipar.


BAB III
KESIMPILAN

Perkembangbiakan pada mahuk hidup terbagi menjadi dua yaitu perkembangbiakan secara generatif (kawin) dan perkembangbiakan secara vegetatif (takkawin).

DAFTAR PUSTAKA


Anonimus. 2009.http://www.crayonpedia.org/mw/perkembangbiakan mehluk hidup.

 


Terimakasih Sobat,, sudah berkunjung, jangan lupa di like yah atau tinggalkan pesan anda di kolom facebook paling bawah.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

jadilah bagian dari seribu orang yang menyukai blog ini, dengan mengikuti kami di Laman Facebook. Budidaya Pertanian, mengenai kritik dan saran kami sangat mengharapkan demi sempurnanya informasi yang kami sampaikan
 
Support : Facebook: AL AZ ARI/'>Ari Sandria | Agronomi Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AGRONOMI UNHAS - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template