Headlines News :
Home » » METABOLISME PROTEIN

METABOLISME PROTEIN

Written By Al Az Ari on Rabu, 07 Januari 2015 | 22.39

METABOLISME PROTEIN
Metabolisme (bahasa Yunani: μεταβολισμος, metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Di dalam (Anonim, 2008) secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik, yakni:
•    Katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi.
•    Anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis (Anonim, 2008)
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika (Anonim, 2008).
Eksperimen terkontrol atas metabolisme manusia pertama kali diterbitkan oleh Santorio Santorio pada tahun 1614 di dalam bukunya, Ars de statica medecina yang membuatnya terkenal di Eropa. Dia mendeskripsikan rangkaian percobaan yang dilakukannya, yang melibatkan penimbangan dirinya sendiri pada sebuah kursi yang digantung pada sebuah timbangan besar (lihat gambar) sebelum dan sesudah makan, tidur, bekerja, berhubungan seksual, berpuasa makan atau minum, dan buang air besar. Dia menemukan bahwa bagian terbesar makanan yang dimakannnya hilang dari tubuh melalui perspiratio insensibilis (mungkin dapat diterjemahkan sebagai "keringatan yang tidak tampak") (Anonim, 2008).
Jalur umum
•    Metabolisme karbohidrat
•    Metabolisme lemak
•    Metabolisme protein
•    Metabolisme asam nukleat
•    Metabolisme asam assetat
Katabolisme
Di dalam (Anonim, 2008) Jalur katabolisme yang menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa sederhana mencakup:
•    Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk ATP dan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan protein). Jalur-jalur metabolisme respirasi sel juga terlibat dalam pencernaan makanan.
o    Katabolisme karbohidrat    Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa.
    Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa membutuhkan oksigen.
    Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari glukosa.
o    Katabolisme protein, hidrolisis protein menjadi asam amino.
Anabolisme
Di dalam (Anonim, 2008) Jalur anabolisme yang membentuk senyawa-senyawa dari prekursor sederhana mencakup:
•    Glikogenesis, pembentukan glikogen dari glukosa.
•    Glukoneogenesis, pembentukan glukosa dari senyawa organik lain.
•    Jalur sintesis porfirin
•    Jalur HMG-CoA reduktase, mengawali pembentukan kolesterol dan isoprenoid.
•    Metabolisme sekunder, jalur-jalur metabolisme yang tidak esensial bagi pertumbuhan, perkembangan, maupun reproduksi, namun biasanya berfungsi secara ekologis, misalnya pembentukan alkaloid dan terpenoid.
•    Fotosintesis
•    Siklus Calvin dan fiksasi karbon

Metabolisme protein
Menurut Stryer L, 1996 Metabolisme Protein meliputi:
•    Degradasi protein (makanan dan protein intraseluler) menjadi asam amino
•    Oksidasi asam amino
•    Biosintesis asam amino
•    Biosintesis protein
Metabolisme protein dan juga asam nukleat berbeda dengan metabolisme karbohidrat dan lipid
    Karbohidrat dan lipid dapat disimpan dan digunakan jika dibutuhkan ketika membutuhkan energi atau untuk biosintesis






 Beberapa tanaman mampu menyimpan senyawa N
    (Asparagine pada Asparagus)
 Beberapa insect mempunyai protein simpanan di dalam darah mereka

Tidak mewakili bentuk simpanan N


Hewan harus selalu menyediakan suplai N yg cukup melalui makanan  mengganti N yg hilang karena katabolisme
    Setiap asam amino mengandung plg tidak 1 gugus amino. Sehingga membutuhkan mekanisme khusus untuk memecah gugus amino dengan kerangka C –nya.
Kerangka C dr asam amino  oksidasi mjd CO2 dan H2O menyumbangkan senyawa 3/4 C yang dapat diubah mjd glukosa (Stryer L, 1996).

PROTEIN
Protein dari kata proteos (bahasa Yunani): menduduki tempat utama. Artinya protein sangat penting secara garis besar
1.  Simple protein Hanya ada asam amino saja (sebagai unsur utama)
2. Protein Komplex selain asam amino, juga ada unsur lain Misalnya : heme +  globin : hemoglobin (Stryer L, 1996).

PROTEIN TUBUH
Menurut Stryer L, 1996 Protein tubuh, yaitu:
•    ¾ zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon)
•    Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptida
•    Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa
•    Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut, kuku); dan aktin-miosin

MACAM-MACAM PROTEIN
•    Peptide: 2 – 10 asam amino
•    Polipeptide: 10 – 100 asam amino
•    Protein: > 100 asam amino
•    Antara asam amino saling berikatan dengan ikatan peptide
•    Glikoprotein: gabungan glukose dengan protein
•    Lipoprotein: gabungan lipid dan protein

GANGGUAN METABOLISME PROTEIN

Protein sangat dibutuhkan tubuh, gangguan metabolisme protein dapat menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat didalam tubuh. Protein merupakan sumber utama dalam tubuh. Berdasarkan sumbernya protein dapat dibagi menjadi dua yaitu, protein hewani dan protein nabati. Bahan makanan sumber protein hewani (daging, ayam, susu), telur,ikan udan dan hasil olahanya. Seperti keju dan telur termasuk jenis bahan makanan seperti ikan, udang dan ikan laut lainnya merupakan kelompok sumber protein hewan yang baik, karena mengandung sedikit lemak. Adapun bahan makanan sumber protein nabati, yaitu kacang merah, kacang tanah serta hasil olahan kacang-kacangan seperti tahu tanpa oncom dan sebagainya (Stryer L, 1996).
PENYAKIT AKIBAT GANGGUAN METABOLISME PROTEIN
Salah satu akibat gangguan metabolisme protein dijelaskan dengan ditemukannya penyakit yang terjadi karena kekurangan protein. Kekurangan protein hampir selalu disertai dengan terjadinya kekurangan energi. Hubungan antara kekurangan protein dan energi dapat terjadi karena protein merupakan salah satu sumber utama penghasil energi. Jika dalam hidangan makanan yang kita makan kurang mengandung energi, maka protein akan lebih banyak diambil untuk menjadi energi. Ini berarti protein dalam tubuh akan semakin berkurang. Penyakit yang terjadi karena kekurangan energi dan protein ini biasa dikenal dengan  sebutan penyakit kurang energi protein (KEP). Penyakit kurang energi protein (KEP). Pada dasarnya terjadi karena kekurangan energi dan protein. disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Pada umumnya penyakit ini diderita anak belita serta ibu hamil KEP dan juga menyerang orang dewasa (Stryer L, 1996).






DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2009. Metabolisme. http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme. Diakses pada hari Minggu, 15 April 2012. Makassar.

Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian Biokimia FKUI),  Jakarta: EGC




Terimakasih Sobat,, sudah berkunjung, jangan lupa di like yah atau tinggalkan pesan anda di kolom facebook paling bawah.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

jadilah bagian dari seribu orang yang menyukai blog ini, dengan mengikuti kami di Laman Facebook. Budidaya Pertanian, mengenai kritik dan saran kami sangat mengharapkan demi sempurnanya informasi yang kami sampaikan
 
Support : Facebook: AL AZ ARI/'>Ari Sandria | Agronomi Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AGRONOMI UNHAS - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template