Headlines News :
Home » » Transpirasi

Transpirasi

Written By Al Az Ari on Senin, 23 Februari 2015 | 06.29

Pengetahuan mengenai hubungan air dengan iklim, tanah, dan tumbuhan telah banyak diperoleh. Kandungan air dari tumbuhan yang fisiologis aktif berkisar antara 60 dan 95 %, sedangkan bagian tumbuhan yang tidak aktif, seperti biji kacang dan padi-padian hanya mengandung 10 – 15 % air.
Tumbuhan membutuhkan air dalam jumlah yang cukup untuk pertunbuhan dan perkembangannya. Tidak semua air yang diserap tumbuhan aka dimanfaatkan sepenuhnya untuk proses-proses metabolisme dalam tubuhnya, akan tetapi sebagian akan dikeluarkan lagi dalam bentuk uap melalui proses transpirasi.
Pengangkutan garam-garam dari akar ke daun itu terutama lewat xylem dan kecepatannya dipengaruhi oleh kegiatan transpirasi. Pada hakekatnya transpirasi sama dengan penguapan, akan tetapi istilah penguapan tidak digunakan untuk mahluk yang hidup. Transpirasi yang terjadi bisa melalui kutikula, stoma, dan lentisel. Akan tetapi yang lebih umum dibicarakan adalah transpirasi lewat daun, karena hilangnya molekul-molekul air dari tubuh tanaman itu sebagian besar adalah lewat daun. Hal ini disebabkan karena luasnya permukaan daun dan juga karena daun-daun iu lebih kena udara daripada bagian-bagian lain dari suatu tanaman.
Beberapa manfaat dari proses transpirasi bagi tumbuhan antara lain :
a. Memungkinkan adanya pergerakan air di dalam tubuh tumbuhan
b. Penyerapan dan pengangkutan unsur-unsur hara
c. Menjaga suhu tubuh tumbuhan
Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata. Setiap jenis tumbuhan umumnya mempunyai laju transpirasi yang berbeda, hal ini sangat dipengaruhi oleh bentuk tajuk dan struktur internal daun serta sifat fisiologisnya.
Dari seluruh faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan, air merupakan faktor yang terpenting. Hampir seluruh proses fisiologi dalam tumbuhan berlangsung dengan adanya air. Air diperlukan untuk kelangsungan reaksi kimia penting seperti perombakan, dalam hal ini air bergabung dengan senyawa yang dirombak dan dalam fotosintesis  dalam proses ini Hidrogen dari air bergabung dengan Carbon dan Oksigen dari karbondioksida membentuk gula (Prof. Dr. Ir. H. Siti Sutarmi Tjitrosomo, M. Sc, 1985).
Dalam satu daun dengan suplai air yang melimpah, laju kehilangan air oleh transpirasi stomata pada keadaan udara jenuh tergantung pada keadaan udara jenuh tergantung atas ketahanan terhadap difusi dari molekul air oleh alur antar ruang udara  daun dan udara (resistensi difusi daun). Alur ini dapat diurai kedalam sejumlah komponen dalam seri, Yaitu jarak pergerakan udara dalam ruang udara daun. Bagaimanapun, pada banyak species, laju transpirasi stomata dikontrol dengan resistensi terhadap difusi melalui stomata dan melalui lapisan batas, komponen-komponen lain yang resistensinya dapat diabaikan (Meinder dan Mmansfield, 1968).
Transpirasi itu pada hakekatnya sama dengan penguapan, akan tetpi istialh penguapan tidak kita gunakan untuk mahluk hidup (Dwijoseputro, 1986).
Menurut Prof. Dr. Ir. H. Siti Sutarmi Tjitrosomo, M. Sc, 1985 bahwa laju hilangnya air dari tumbuhan sangat beragam, dipengaruhi oleh siang hari dan musim. Sedangkan menurut Benyamin Lakitan tahun 1993, laju transpirasi ditentukan oleh dua hal, yakni perbedaan kerapatan uap air (vapor pressure) antara rongga sub stomatal dengan uadara bebas di sekitar tumbuhan dan daya hantar stomata. Berdasarkan ini laju transpirasi dapat dihitung sebagai berikut :
E = gs x VPD
Dimana E : laju transpirasi, gs : daya hantar stomata, dan VPD : perbedaan kerapatan uap air antara rongga sub stomatal dan udara bebas di sekitar tanaman.
Kegiatan transpirasi terpengaruh oleh banyak faktor, baik faktor-faktor dalam maupun faktor luar. Yang terhitung sebagai faktor-faktor dalam ialah besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya stoma, bentuk dan lokasi stimata; hal-hal ini semua mempengaruhi kegiatan trasnspirasi. Disamping itu kita kenal faktor-faktor luar seperti radiasi, temperatur, kebasahan udara, tekanan udara, angin, keadaan air di dalam tanah (Dwijoseputro, 1986).
Terimakasih Sobat,, sudah berkunjung, jangan lupa di like yah atau tinggalkan pesan anda di kolom facebook paling bawah.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

jadilah bagian dari seribu orang yang menyukai blog ini, dengan mengikuti kami di Laman Facebook. Budidaya Pertanian, mengenai kritik dan saran kami sangat mengharapkan demi sempurnanya informasi yang kami sampaikan
 
Support : Facebook: AL AZ ARI/'>Ari Sandria | Agronomi Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. AGRONOMI UNHAS - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template